Pengertian ilmu yang pertama ialah
proses yang merupakan penelitian ilmiah dan pengertian yang kedua ialah
prosedur yang mewujudkan metode ilmiah. Dari proses dan prosedur itu pada
akhirnya keluar produk berupa pengetahuan ilmiah(scientific knowledge),
pengertian ilmu sebagai sekumpulan pengetahuan telah pula dianut begitu luas
alam berbagai kamus, ensiklopedi, dan kepustakaan yang membahas ilmu.
Secara sederhana pengetahuan pada
dasarnya adalah keseluruhan keterangan dan ide yang terkandung dalam
pernyataan-pernyataan yang dibuat mengenai sesuatu gejala/peristiwa baik yang
bersifat alamiah, social maupun perseorangan. Jadi, pengetahuan menunjuk pada
sesuatu yang merupakan isi substansi yang terkandung dalam ilmu. Bertrand
Russell membedakan pengetahuan manusia dalam dua jenis, yaitu pengetahuan
mengenai fakta-fakta(knowledge of facts) dan pengetahuan mengenai
hubungan-hubungan umum diantara fakta-fakta(knowledge of the general
connections between facts). Pengetahuan nonpenyimpulan yang merupakan
pengenalan langsung terhadap benda, oarng, atau sifat tertentu. Ini mempunyai
dua bentuk:
1. Perception (pencerapan) – pengenalan
terhadap objek-objek diluar diri seseorang.
2. Introspection (pengenalan diri) –
pengenalan seseorang terhadap dirinya sendiri dengan segenap kemampuannya
(pikiran, kehendak, dan persaan).
Pengetahuan pada dasarnya menunjuk
pada sesuatu yang diketahui, dengan demikian, jelaslah kini bahwa setiap ilmu
harus mempunyai sesuatu pokok soal apapun. Pokok soal itu dapat berupa ide
abstrak seperti misalnya sifat-sifat bilangan, atau benda fisis seperti
umpamanya tanah, ataupun berupa gejala kemasyarakatan seperti contohnya
tindakan memerintah. Setiap pokok soal yang rumit mempunyai aneka segi dan
permasalahan. Sesuatu ilmu biasanya membatasi diri pada segi atau permasalahan
tertentu dalam penelaahannya terhadap pokok soalnya, sedang berbagai segi dan
permasalahan lainnya dikeluarkan dari titik pusat perhatiannya untuk menjadi
sasaran dari ilmu-ilmu khusus lainnya.Sasaran yang ditelaah oleh sesuatuilmu
itu harus diwujudkan dalam konsep-konsep (concepts) yang tak bermakna ganda dan
pasti cukupannya.
Cabang-cabang ilmu khusus lahir dalam
jalinan umum dari pemikiran reflektif filsafati dan setelah berkembang mencapai
suatu taraf kedewasaan lalu dianggap sebagai berbeda untuk selanjutnya
memisahkan diri dari filsafat. Ciri umum dari ilmu-ilmu tersebut yang
membuatnya berbeda dari filsafat ialah ciri empiris. Ciri empiris dari ilmu
mengandung pengertian bahwa pengetahuan yang diproleh itu berdasarkan
pengamatan (observation) atau percobaan (experiment). Ciri sitematis berarti
bahwa berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan
itu mempunyai hubungan-hubungan ketergantungan dan teratur.
Selain ciri-ciri empiris dan
sistematis dimuka, masih ada tiga ciri-ciri pokok lainnya dari ilmu, yaitu
objektif, analistis, dan verifikatif (dapat dipeiksa kebenaran). Ciri objektif
dari ilmu berarti bahwa pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan (personalbiasa).
Ilmu juga mempunyai ciri analistis. Ini berarti bahwa pengetahuan ilmiah itu
berusaha membeda-bedakan pokok soalnya kedalam bagian-bagian yang terperinci
untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu.
Ciri pokok yang terakhir dari ilmu itu sekaligus mengandung pengertian bahwa
ilmu senantiasa mengarah pada tercapainya kebenaran.
Ilmu dikembangkan oleh manusia untuk
menemukan suatu nilai luhur dalam kehidupan manusia yang disebut kebenaran
ilmiah. Masih ada ciri-ciri tambahan dari ilmu yang dikemukakan oleh satu-dua
filsuf dari Nicholas Rescher bahwa ilmu bersifat factual dan tidak memberikan
penilaian baik atau buruk terhadap apa yang ditelaahnya. Bagi Jhon Macmuray
pengetahuan ilmiah bersifat instrumental, yaitu sebagai sarana untuk melakukan
sesuatu hal. Dengan demikian, pengertian ilmu dapat ditinjau dari tiga sudut
sebagai aktivitas, pengetahuan dan metode. Sebagai rangkuman dari segenap
uraian tentang pengertian dan ciri-ciri ilmu dimuka dapatlah dikemukakan kesimpulan-kesimpulan
sebagai berikut:
1. Dilihat dari segi hasil kegiatan,
ilmu merupakan sekelompok pengetahuan mengenai sesuatu pokok soal dengan titik
pusat minat pada segi atau permasalahan tertentu sehingga merupakan berbagai
konsep.
2. Pengetahuan ilmiah itu mempunyai lima
ciri pokok, yaitu empiris, sistematis, objektif, analistis, dan verifikatif.
3. Definisi ilmu rumusan kami perlu
ditegaskan lagi berbunyi demikian:Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang
rasional dan kognitif dengan berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata
langkah sehingg menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai
gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan, atau perseorangan untuk tujuan mencapai
kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan penerapan.
////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////
Sumber:
Filsafat Ilmu oleh Wisma Pandia, S.Th., Th.M. Diktat Kuliah
Sekolah Tinggi Theologi Injili Philadelphia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar