Tujuan mempelajari sarana berpikir
ilmiah:
1. Sarana ilmiah bukan merupakan ilmu
dalam pengertian bahwa sarana ilmiah itu merupakan kumpulan pengetahuan yang
didapatkan berdasarkan metode ilmu (deduktif dan induktif), sarana berpikir
ilmiah tidak menggunkan ini dalam mendapatkan pengetahuannya, melainkan
mempunyai metode-metode tersendiri.
2. Tujuan mempelajari sarana ilmiah
adalah untuk memungkinkan kita melakukan penelaah ilmiah secara baik, sarana
berpikir ilmiah antara: bahasa logika matematika dan statistik.
Bahasa, manusia dapat berpikir dengan
baik karena ada bahasa. Simbol bahasa yang bersifat abstrak memungkinkan
manusia untuk memikirkan sesuatu secara berlanjut, bahasa adalah sarana
komunikasi. Buah pikiran, perasaan dan sikap, mempunyai fungsi simbolik
(komunikasi bahasa ilmiah), emotif (komunikasi estetik), dan ojektif.Bahasa
merupakan serangkaian bunyi dan lambang dimana rangkaian bunyi tu membentuk
suatu arti tertentu atau rangkaian bunyi=kata (melambangkan satu objek
tertentu).
a. Bahasa
Fungsi bahasa secara umum dapat
dibagi menjadi 4 bagian yaitu:
1. Alat komunikasi.
2. Alat mengekspresikan diri.
3. Alat berintegrasi dan beradaptasi
sosial.
4. Alat kontrol sosial.
Dalam filsafat keilmuan fungsi,
memikirkan sesuatu dalam benak tanpa dalam objek yang sedang kita pikirkan,
membuat manusia berpikir terus menerus dan teratur, mengkomunikasikan apa yang
sedang dia pikirkan. Komunikasi ilmniah memberi informasi pengetahuan berbahasa
dengan jelas bahwa makna yang terkandung dalam kata-kata yang digunakan dan
diungkapkan secara tersusun (eksplisit) untuk mencegah pemberian makna yang
lain.
Karya ilmiah: tata bahasa, merupkan
alat dalam mempergunakan aspek logis dan kreatif dari pikiran untuk
mengungkapkan arti dan emosi dengan mempergunakan aturan-aturan tertentu.
Mempunyai gaya penulisan yang pada hakekatnya merupakan usaha untuk mencoba
menghindari kecenderumgan yang bersifat emosional bagi kegiatan seni namun
merupakan kerugian bagi kegiatan ilmiah. Beberapa kekurangan bahasa antara
lain:
1. Sifat multi fungsi dari bahasa itu
sendiri (emotif, ajektif, simbolik).
2. Arti yang tidak jelas dan bebas yang ikandung
oleh kata-kata yang membangun bahasa, kadangkadang lingkup rtinya terlalu lemas
misalnya cinta, pengelola (usaha kerja sama yang bedominasi).
3. Sifat menjenuh bahasa dapat
menimbulkan kekacauan semantik, dimana dua orang berkomunikasi mempergunakan
sebuah kata yang sama untuk arti yang berbeda.
4. Konotasi yang bersifat emosional.
b. Matematika
1. Matematika sebagai bahasa:
melambangkan serangkaian mkna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan.
2. Lambang bersifat “arti fisial” yang
baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya.
3. Matematika menutupi kekurangan bahasa
verbal ( hanya satu arti = x).
Sifat Kuantitatif Dari Matematika
Kelebihan lain dari Matematika
mengembangkan bahasa numerik yang memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran
kuantitatif. Matematika: Sarana Berpikir Deduktif, yaitu Proses pengambilan
kesimpulan yang didasarkan pada premispremis yang kebenarannya sudah ditentukan.
c. Perkembangan Bahasa
Bahasa yang berfungsi sebagai alat
pikir. Mengalami perkembangan:
1. Mesir = Pertanian, perdagangan,
bangunan, mengontrol banjir.
2. Yunani : - Menambah nilai estetik, -
Meletakkan matematika sebagai cara berpikir rasional, - Ilmu ukur Euchid, -
Aljabar, - Renaissance (Newton), - Modern (Einstein).
Hal lain dari Matematika:
· Tidak mengandung kebenaran yang
bersifat faktual mengenai dunia empiris.
· Kriteria kebenarannya adalah
konsisten dari berbagai postulat definisi dan berbagai aturan permainan
lainnya.
Ilmu Ukur Euchid – Newton
NonEuchid (Gauss, Lobachevskii,
Bolyai, Rieman)- Einstein masih bersifat akademis.
1. Beberapa Aliran dalam Filsafat
Matematika:
- Immanuel Kant (1724-1804): Matematika merupakan pengetahuan
sintetik apriori dimana eksistensi matematika tergantung dari panca indera
serta pendapat dari aliran logistik yang berpendapat bahwa matematika merupakan
cara berpikir logis.
- Jan Brouwer ( Belanda) (1881-1966): Kaum intusionis.
Intuisi murni dari berhitung merupakan titik tolak tentang matematika bilangan.
- David Hilbert (1862-1943): kaum formalis. Menekankan aspek
formal dari matematika sebagai bahasa perlambang.
d. Statistik = Peluang
Distribusi variabel yang ditelaah
dalam suatu populasi tertentu.
Statistik = Cara berpikir Induktif
Deduktif – kesimpuan benar jika
premis-premis yang digunakan benar.
Induktif = Premis benar, cara
pemikiran sah maka kesimpulan belum tentu benar tetapi mempunyai peluang benar.
Statistika = pengetahuan yang
memungkinkan kita untuk menghitung tingkat peluang ini dengan eskak. (dalam
statistika bisa ada kejutan).
Statistika digunakan dalam banyaknya
kasus yang diamati = kesimpulan bersifat umum.
Fungsi/kegunaan Statistika:
- Cara menarik kesimpulan bersifat
umum dengan jalan hanya mengamati sebagian populasi.
- memberikan secara kuantitatif
tingakat ketelitian dari kesimpulan yang ditarik tersebut, yang pada pokoknya
didasarkan pada asa yang sederhana, yakni maki8n besar contoh yang digunakan
makin tinggi tingkat ketelitian.
- Memberikan kemampuan bagi kita
untuk mengetahui apakah suatu hubungan kausalita antara dua faktor atau lebih
bersifat kebetulan atau memang benar-benar terkait secara empiris.
- Penarikan kesimpulan secara statistik memungkinkan
kita untuk melakukan kegiatan ilmiah secara ekonomis. Karakteristik: Bersifat
peluang atau kegiatan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sumber:
Filsafat Ilmu oleh Wisma Pandia, S.Th., Th.M. Diktat Kuliah
Sekolah Tinggi Theologi Injili Philadelphia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar