Fungsi dan manfaat dalam mempelajari
ontologi, yaitu berfungsi sebagai refleksi kritis atas objek atau bidang
garapan, konsep-konsep, asumsi-asumsi, dan postulat-postulat ilmu. Di antara
asumsi dasar keilmuan antara lain pertama, dunia ini ada, dan kita dapat
mengetahui bahwa dunia ini benar ada.
Kedua, dunia empiris dapat diketahui oleh
manusia dengan pancaindra. Ketiga, fenomena yang terdapat di dunia ini
berhubungan satu dengan yang lainnya secara kausal (Ansari 1987: 80 dalam buku
Ihsan 2010).
Ontologi menjadi penting karena
pertama, kesalahan suatu asumsi akan melahirkan teori, metodologi keilmuan yang
salah pula. Sebagai contoh, ilmu ekonomi dikembangkan atas dasar postulat bahwa
“manusia adalah serigala bagi manusia lainnya” dan asumsi bahwa hakikat manusia
adalah “homo ekonomikus”, makhluk yang serakah (Sastra ratedja 1988 dalam buku
Ihsan 2010).
Oleh karena itu, asumsi ini akan
memengaruhi teori dan metode yang didasarkan atas keserakahan manusia tersebut.
Kedua, ontologi membantu ilmu untuk menyusun suatu pandangan dunia yang
integral, komprehensif, dan koheren. Ilmu dengan ciri khasnya mengkaji hal-hal
yang khusus untuk dikaji secara tuntas yang pada akhirnya diharapkan dapat
memperoleh gambaran tentang objek. Namun, pada kenyataannya kadang hasil temuan
ilmiah berhenti pada simpulan-simpulan yang parsial dan terpisah-pisah.
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Sumber:
Suaedi.
2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor:
PT Penerbit IPB Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar