Al-Ghazali nama lengkapnya adalah Abu
Hamid Muhammad bin Muhammad alGhazali, lahir 450 H/1059 M. dan wafat 505 H/1111
M. Tujuan pendidikan menurut alGhazali adalah memperoleh keutamaan dalam agama
dan akhlak untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah.
Dengan kata lain,
tujuan pendidikan adalah untuk beribadah kepada Allah sebagaimana firman-Nya:
“Tidaklah Aku jadikan jin danmelainkan untk beribadah kepada-Ku” (Q.S. 52:55). Kurikulum
pendidikan menurutnya berdasarkan pada pembagian ilmu, yaitu ilmu agama
(al-‘ilm al-Syar’i) dan ilmu dunia (al-‘ilm al-dunya). Ilmu agama sebagai ilmu
terpuji terdiri dari atas: ‘ilmu ushul (ilmu pokok) terdiri dari ilmu
al-Qur’an, Sunnah Nabi, pendapat-pendapat sahabat dan ijma; ilmu furu’ (cabang)
terdiri dari: fiqih, ilmu tentang hati, dan akhlak; ilmu pengantar (muqadditerdiri
dari ilmu bahasa dan gramatika; ilmu pelengkap (mutammimah) terdiri dari ilmu
qira’at, makhraj huruf, tafsir, nasikh mansukh, lafaz umum dan khusus, lafaz
nash dan zahir serta riwayat para sahabat. Ilmu duniawi terdiri dari ilmu yang
terpuji seperti kedokteran, ilmu berhitung dan ilmu perusahaan.
Berdasarkan objeknya ilmu juga dibagi
menjadi: ilmu tercela, yakni tidak bermanfaat seperti sihir, azimat, nujum dan
ramalan nasib; ilmu terpuji terdiri dari ilmu agama dan ilmu untuk mensucikan
hati; ilmu yang dalam kadar tertentu terpuji dan jika mendalaminya bisa tercela
seperti filsafat naturalisme. Menurutnya, jika ilmu itu dipelajari dapat
menimbulkan kekacauan pemikiran dan keraguan. Ilmu juga dibagi menjadi ilmu
yang fardhu ‘ain, yakni wajib dipelajari oleh setiap orang seperti ilmu agama
dan cabang-cabangnya dan ilmu fardhu kifayah, yakni yang wajib bagi suatu
kelompok seperti kedokteran, matematika, pertanian, pertenunan, politik,
pengobatan dan jahit menjahit.
Menurut al-Ghazali dalam pendidikan, guru mutlak
diperlukan. Sifat-sifat guru antara lain: penuh kasih sayang, tidak mengaharap
upah, senantiasa memberi nasihat, memberikan teguran, tidak fanatik,
memperhatikan perkembangan berpikir anak, menyampaikan pelajaran secara mudah
dan jelas, dan mengamalkan ilmunya. Seorang murid hendaknya memuliakan guru,
saling menyayangi, menjauhi pemikiran yang menyesatkan dan mempelajari berbagai
ilmu yang bermanfaat. Al-Ghazali menekankan metode mujahadah dan riyadlah,
kedisiplinan dan pembiasaan, penyajian naqli dan ‘aqli, pemberian hukuman dan
pujian, serta bimbingan dan nasihat.
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
Sumber:
Yoyo Hambali, MA. 2011. Filsafat Pendidikan - Studi Perbandingan
antara Filsafat Barat dan Filsafat Islam. BEKASI : UNIVERSITAS ISLAM “45”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar