Secara
etimologis pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu “knowledge”. Dalam encyclopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan
adalah kepercayaan yang benar. Sementara secara terminologi akan dikemukakan
beberapa definisi tentang pengetahuan.
Menurut
Drs. Sidi Gazalba, pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan
tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti,
dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran. Dengan
demikian,
Dalam
kamus filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan (knowledge) adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara
langsung dari kesadarannya sendiri.
Orang
pragmatis, terutama John Dewey tidak membedakan pengetahuan dengan kebenaran
(antara knowledge dengan truth). Jadi, pengetahuan itu harus
benar, kalau tidak benar adalah kontradiksi.
1. Jenis
pengetahuan
Beranjak
dari pengetahuan adalah kebenaran dan kebenaran adalah pengetahuan maka di
dalam kehidupan manusia dapat memiliki pengetahuan dan kebenaran. Burhanuddin
Salam mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki manusia ada empat.
Pertama, pengetahuan biasa, yakni
pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan dengan istilah common sense, sering diartikan dengan Good sense karena seseorang memiliki sesuatu dimana ia menerima
secara baik. Semua orang menyebutnya sesuatu itu merah karena memang itu merah,
benda itu panas karena memang dirasakan panas dan sebagainya.
Kedua, pengetahuan ilmu, yaitu ilmu
sebagai terjemahan dari science yang pada prinsipnya merupakan usaha untuk
mengorganisasikan dan mensistematisasikan common
sense, suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam
kehidupan sehari-hari. Namun, dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat
dan teliti menggunakan berbagai metode. Ilmu dapat merupakan suatu metode
berpikir secara objektif (objective
thinking), tujuannya untuk menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia
faktual. Pengetahuan yang diperoleh dengan ilmu, diperolehnya melalui
observasi, eksperimen, dan klasifikasi. Analisis ilmu itu objektif dan
menyampingkan unsur pribadi, pemikiran logika diutamakan, netral dalam arti
tidak dipengaruhi oleh sesuatu yang bersifat kedirian karena dimulai dengan
fakta.
Ketiga, pengetahuan filsafat, yakni
pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang kontemplatif dan spekulatif.
Pengetahuan filsafat lebih menekankan pada universalitas dan kedalaman kajian
tentang sesuatu. Kalau ilmu hanya pada satu bidang pengetahuan yang sempit,
filsafat membahas hal yang lebih luas dan mendalam. Filsafat biasanya
memberikan pengetahuan yang reflektif dan kritis sehingga ilmu yang tadinya
kaku dan cenderung tertutup menjadi longgar kembali.
Keempat, pengetahuan agama, yaitu pengetahuan yang hanya
diperoleh dari Tuhan lewat para utusan-Nya. Pengetahuan agama bersifat mutlak
dan wajib diyakini oleh para pemeluknya.
????????????????????????????????????????????????????????????????????????
Sumber:
Suaedi.
2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor:
PT Penerbit IPB Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar