Masa
Abad Dewasa Ini
Filsafat
dewasa ini atau filsafat abad ke-20 juga disebut filsafat kontemporer yang
merupakan ciri khas pemikiran filsafat adalah desentralisasi manusia karena
pemikiran filsafat abad ke-20 ini memberikan perhatian yang khusus pada bidang
bahasa dan etika sosial.
Dalam bidang bahasa terdapat pokok-pokok masalah; arti
kata-kata dan arti pernyataan-pernyataan. Masalah ini muncul karena realitas
saat ini banyak bermunculan berbagai istilah, di mana cara pemakainnnya sering
tidak dipikirkan secara mendalam sehingga menimbulkan tafsir yang berbeda-beda
(bermakna ganda). Oleh karena itu, timbulah untuk mengatur pemakaian
kata-kata/istilah-istilah yang menimbulkan kerancauan, sekaligus dapat
menunjukkan bahaya-bahaya yang terdapat di dalamnya. Karena bahasa sebagai
objek terpenting dalam pemikiran filsafat, para ahli pikir menyebut sebagai
logosentris. Dalam bidang etika sosial memuat pokok-pokok masalah apakah yang
hendak kita perbuat di dalam masyarakat dewasa ini.
Kemudian,
pada paruh pertama abad ke-20 ini timbul aliran-aliran kefilsafatan seperti
Neo-Thomisme, Neo-Kantianisme, Neo-Hegelianisme, Kritika Ilmu, Historisme,
Irasionalisme, Neo-Vitalisme, Spiritualisme, dan Neo-Positivisme. Aliran-aliran
tersebut sampai sekarang hanya sedikit yang masih bertahan. Sementara pada awal
belahan akhir abad ke-20 muncul aliran kefilsafatan yang lebih dapat memberikan
corak pemikiran, seperti Filsafat Analitik, Filsafat Eksistensi,
Strukturalisme, dan Kritikan Sosial.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sumber:
Suaedi.
2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor:
PT Penerbit IPB Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar