Masa
Abad Modern
Pada
masa abad modern ini pemikiran filsafat berhasil menempatkan manusia pada
tempat yang sentral dalam pandangan kehidupan sehingga corak pemikirannnya
antroposentris, yaitu pemikiran filsafat mendasarkan pada akal pikir dan
pengalaman. Sebelumnya telah dikemukakan bahwa munculnya Renaisance dan
Humanisme sebagai awal masa abad modern, di mana para ahli (filsuf) menjadi
pelopor perkembangan filsafat (kalau pada abad pertengahan yang menjadi pelopor
perkembangan filsafat adalah para pemuka agama).
Pemikiran filsafat masa abad
modern ini berusaha meletakkan dasar-dasar bagi metode logis ilmiah. Pemikiran
filsafat diupayakan lebih bersifat praktis, artinya pemikiran filsafat
diarahkan pada upaya manusia agar dapat menguasai lingkungan alam menggunakan
berbagai penemuan ilmiah.
Karena
semakin pesatnya orang menggunakan metode induksi/ eksperimental dalam berbagai
penelitian ilmiah, akibatnya perkembangan pemikiran filsafat mulai tertinggal
oleh perkembangan ilmu-ilmu alam kodrat (natural sciences). Rene Descartes
(1596–1650) sebagai bapak filsafat modern yang berhasil melahirkan suatu konsep
dari perpaduan antara metode ilmu alam dan ilmu pasti ke dalam pemikiran
filsafat. Upaya ini dimaksudkan agar kebenaran dan kenyataan filsafat juga
sebagai kebenaran serta kenyataan yang jelas dan terang.
Pada
abad ke-18, perkembangan pemikiran filsafat mengarah pada filsafat ilmu
pengetahuan, di mana pemikiran filsafat diisi dengan upaya manusia, bagaimana
cara/sarana apa yang dipakai untuk mencari kebenaran dan kenyataan. Sebagai
tokohnya adalah George Berkeley (1685–1753), David Hume (1711–1776), dan
Rousseau (1722–1778). Di Jerman, muncul Christian Wolft (1679–1754) dan
Immanuel Kant (1724–1804) yang mengupayakan agar filsafat menjadi ilmu
pengetahuan yang pasti dan berguna, yaitu dengan cara membentuk
pengertian-pengertian yang jelas dan bukti kuat (Amin 1987). Abad ke-19,
perkembangan pemikiran filsafat terpecah belah. Pemikiran filsafat pada saat
itu telah mampu membentuk suatu kepribadian tiap-tiap bangsa dengan pengertian
dan caranya sendiri. Ada filsafat Amerika, filsafat Perancis, filsafat Inggris,
dan filasafat Jerman. Tokoh-tokohnya adalah Hegel (1770−1831), Karl Marx
(1818−1883), August Comte (1798−1857), JS. Mill (1806–1873), John Dewey
(1858–1952). Akhirnya, dengan munculnya pemikiran filsafat yang bermacam-macam
ini berakibat tidak terdapat lagi pemikiran filsafat yang mendominasi. Giliran
selanjutnya lahirlah filsafat kontemporer atau filsafat dewasa ini.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sumber:
Suaedi.
2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor:
PT Penerbit IPB Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar