Masa
Abad Pertengahan
Masa
ini diawali dengan lahirnya filsafat Eropa. Sebagaimana halnya dengan filsafat
Yunani yang dipengaruhi oleh kepercayaan maka filsafat atau pemikiran pada abad
pertengahan pun dipengaruhi oleh kepercayaan Kristen. Artinya, pemikiran
filsafat abad pertengahan didominasi oleh agama. Pemecahan semua persoalan
selalu didasarkan atas agama sehingga corak pemikiran kefilsafatannya bersifat
teosentris.
Baru
pada abad ke-6 Masehi, setelah mendapatkan dukungan dari Karel Agung,
didirikanlah sekolah-sekolah yang memberi pelajaran gramatika, dialektika,
geometri, aritmatika, astronomi, dan musik. Keadaan tersebut akan mendorong
perkembangan pemikiran filsafat pada abad ke-13 yang ditandai berdirinya
universitas-universitas dan ordo-ordo. Dalam ordo inilah mereka mengabdikan
dirinya untuk kemajuan ilmu dan agama, seperti Anselmus (1033–1109), Abaelardus
(1079–1143), dan Thomas Aquinas (1225–1274). Di kalangan para ahli pikir Islam
(periode filsafat Skolastik Islam), muncul al-Kindi, al-Farabi, Ibnu Sina,
al-Ghazali, Ibnu Bajah, Ibnu Tufail, dan Ibnu Rusyd. Periode skolastik Islam
ini berlangsung tahun 850–1200. Pada masa itulah kejayaan Islam berlangsung dan
ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat. Akan tetapi, setelah jatuhnya
Kerajaan Islam di Granada, Spanyol tahun 1492 mulailah kekuasaan politik barat
menjarah ke timur. Suatu prestasi yang paling besar dalam kegiatan ilmu
pengetahuan terutama dalam bidang filsafat. Di sini mereka merupakan mata
rantai yang mentransfer filsafat Yunani, sebagaimana yang dilakukan oleh
sarjana-sarjana Islam di timur terhadap Eropa dengan menambah pikiran-pikiran
Islam sendiri. Para filsuf Islam sendiri sebagian menganggap bahwa filsafat
Aristoteles adalah benar, Plato dan Al-Qur’an adalah benar, mereka mengadakan
perpaduan serta sinkretisme antara agama dan filsafat.
Kemudian
pikiran-pikiran ini masuk ke Eropa yang merupakan sumbangan Islam paling besar,
yang besar pengaruhnya terhadap ilmu pengetahuan dan pemikiran filsafat,
terutama dalam bidang teologi dan ilmu pengetahuan alam. Peralihan dari abad
pertengahan ke abad modern dalam sejarah filsafat disebut sebagai masa
peralihan (masa transisi), yaitu munculnya Renaissance dan Humanisme yang
berlangsung pada abad 15−16. Munculnya Renaisance dan Humanisme inilah yang
mengawali masa abad modern. Mulai zaman modern ini peranan ilmu alam kodrat
sangat menonjol sehingga akibatnya pemikiran filsafat semakin dianggap sebagai
pelayan dari teologi, yaitu sebagai suatu sarana untuk menetapkan
kebenaran-kebenaran mengenai Tuhan yang dapat dicapai oleh akal manusia.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sumber:
Suaedi.
2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor:
PT Penerbit IPB Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar