Studi filsafat semakin menjadikan
orang mampu untuk menangani pertanyaan mendasar manusia yang tidak terletak
dalam wewenang metodis ilmuilmu khusus.
Jadi, filsafat membantu untuk mendalami
pertanyaan-pertanyaanasasi manusia tentang realitas (filsafat teoretis) dan
lingkup tanggung jawabnya (filsafat praktis). Kemampuan itu dipelajarinya dari
luar jalur secara sisitematik dan secara historis.
a. Secara sistematis. Artinya filsafat
menawarkan metode-metode mutakhir untuk menangani masalah-masalah mendalam
manusia, tentang hakikat kebenaran dan pengetahuan, baik biasa maupun ilmiah,
tentang tanggung jawab, dan keadilan dan sebagainya.
1) Sebagai alat mencari kebenaran dari
segala fenomena yang ada.
2) Mempertahankan, menunjang dan melawan
atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya.
3) Memberikan pengertian tentang cara
hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
4) Memberikan ajaran tentang moral dan
etika yang berguna dalam kehidupan.
5) Menjadi sumber inspirasi dan pedoman
untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi,
politik, hukum dan sebagainya.
b. Melalui jalur sejarah filsafat. Di
situ orang belajar untuk mendalami, menanggapi, serta belajar dari
jawaban-jawaban yang sampai sekarang ditawarkan oleh para pemikir dan filosof
terkemuka terhadap pertanyaanpertanyaan tersebut.
Sedangkan Ismaun (2001), mengemukakan
fungsi filsafat ilmu adalah untuk memberikan landasan filosofik dalam memahami
berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk
membangun teori ilmiah. Selanjutnya dikatakan pula, bahwa filsafat ilmu tumbuh
dalam dua fungsi, yaitu sebagai confirmatory
theories yaitu berupaya mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis
dengan evidensi dan theory of explanation
yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil ataupun besar secara
sederhana.
Kemampuan ini memberikan
sekurang-kurangnya tiga kemampuan yang memang sangat dibutuhkan oleh segenap
orang yang di zaman sekarang harus atau mau memberikan pengarahan, bimbingan,
dan kepemimpinan spiritual dan intelektual dalam masyarakat. Suatu pengertian
lebih mendalam tentang manusia dan dunia. Dengan mempelajari
pendekatan-pendekatan pokok terhadap pertanyaan-pertanyaan manusia paling
hakiki, serta mendalami jawaban-jawaban yang diberikan oleh pemikir-pemikir
besar umat manusia, wawasan dan pengertian kita sendiri diperluas.
Kemampuan untuk menganalisis secara
terbuka dan kritis argumentasiargumentasi, pendapat-pendapat,
tuntutan-tuntutan, dan legitimasi-legitimasi dari pelbagai ajaran agama,
ideologi dan pandangan dunia. Secara singkat, filsafat selalu juga merupakan
kritik ideologi. Justru kemampuan ini sangat diperlukan dewasa ini di mana
kebudayaan merupakan pasaran ide-ide dan ideologi-ideologi relegius dan politis
yang mampu membujuk manusia untuk mempercayakan diri secara buta kepada mereka.
Dalam situasi ini sangat diperlukan kemampuan untuk tidak sekadar menolak
ideologi-ideologi secara dogmatis dan dari luar, melainkan untuk menanggapi
secara kritis dan argumentatif.
Pendasaran metodis dan wawasan lebih
mendalam serta kritis dalam menjalani studi-studi di ilmu-ilmu khusus, termasuk
teologi. Dapat dikatakan bahwa filsafat sangat diperlukan oleh profesi-profesi
seperti pendidik, pengarang, dan penerbit, budayawan, sosiolog, psikolog,
ilmuwan politik, agamawan, termasuk kiai, pendeta, pastur, dan teolog. Seorang
pendidik untuk mempergunakan dan memanfaatkan teknologi di dunia pendidikan
perlu pendekatan filsafat yaitu pendekatan teknologi humanis yang memanusiakan
manusia berikut ini merupakan paparannya.
________++++++++++++++++____________++++++++++++__________
Sumber:
Rukiyati dan Andriani
Purwastuti, L. 2015. Mengenal Filsafat Pendidikan.
Universitas Negeri Yogyakarta : Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar