Aksiologi merupakan
cabang filsafat yang membahas teori-teori nilai dan berusaha menggambarkan apa
yang dinamakan dengan kebaikan dan perilaku yang baik. Bagian dari aksiologi
adalah etika dan estetika. Etika menunjuk pada kajian filsafati tentang nilai-nilai
moral dan perilaku manusia. Estetika berkaitan dengan kajian nilai-nilai
keindahan dan seni.
Metafisika membahas tentang hakikat kenyataan terdalam,
sedangkan aksiologi menunjuk pada preskripsi perilaku moral dan keindahan. Para
pendidik selalu memperhatikan masalahmasalah yang berkaitan dengan pembentukan
nilai-nilai dalam diri para subjek didik dan mendorong ke arah perilaku yang
bernilai (Gutek, 1988: 3).
Secara umum, setiap
orang dipengaruhi oleh nilai-nilai yang membentuk perilakunya sepanjang hidup.
Anak-anak secara terus-menerus diberitahu bahwa mereka harus melakukan atau
tidak boleh melakukan hal-hal tertentu, seperti ”cuci tanganmu sebelum makan”,
”kamu tidak boleh memecahkan kaca jendela”, ”kamu harus mencintai negerimu”
yang kesemuanya itu merupakan pernyataan nilai. Dalam proses menjadi dewasa,
seorang individu menghadapi benturanbenturan dalam upayanya untuk membentuk
perilakunya menjadi seperti yang diinginkan. Secara langsung, orang tua, guru
dan masyarakat memberikan hadiah dan hukuman apabila ada perilaku yang sesuai
atau menyimpang dari konsepsi tentang kebenaran, kebaikan atau keindahan. Dalam
kenyataannya, orang-orang modern, baik laki-laki maupun perempuan hidup di
dalam sebuah dunia yang nilai-nilainya saling bertentangan. Secara internasional,
nilai-nilai nasionalistik yang menjadi pola berbagai negara bangsa membawa ke
arah konflik dan perang. Di dalam negeri, ada pertentangan nilai antar-kelas
atau kelompok. Secara tradisional, sistem nilai telah dikodifikasi dan
diritualkan di dalam prinsip-prinsip etika dari berbagai macam agama besar
(Gutek, 1988: 3).
Secara tidak
langsung landasan aksiologis pendidikan tecermin di dalam perumusan tujuan
pendidikan. Tatkala orang merancang pendidikan, maka ia harus memulainya dengan
merumuskan tujuan yang hendak dicapai. Tujuan pendidikan didasarkan oleh
nilai-nilai yang diyakini yang berusaha untuk diwujudkan tindakan nyata. Thomas
Armstrong (2006: 39) mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mendukung,
mendorong, dan memfasilitasi perkembangan subjek didik sebagai manusia yang
utuh (a whole human being). Hal itu dapat diartikan bahwa menurut Armstrong
pendidikan harus dilandasi oleh nilai-nilai kehidupan yang bersifat holistik
sehingga pendidikan yang ingin diwujudkan adalah pendidikan yang bersifat
holistik pula.
Tokoh pendidikan
Belanda, M. J. Langeveld mengemukakan tujuan pendidikan yang universal
diharapkan berlaku di manapun dan kapanpun. Tujuan umum pendidikan adalah untuk
mencapai kedewasaan; dalam arti susila. Pendapat Langelveld sejalan dengan
pendapat Imam Barnadib yang mengatakan bahwa pendidikan sebagai suatu sistem
bertujuan untuk membentuk kedewasaan dalam arti susila (Barnadib, 1996: 15).
Dalam konteks
Indonesia, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
mengamanatkan tujuan pendidikan yang meliputi banyak aspek, baik individual
maupun sosial, jasmaniah dan rohaniah. Tujuan pendidikan dilandasi oleh
nilai-nilai filosofis yang bersifat holistik, yaitu nilainilai Pancasila. Di
dalam pasal 3 UU Sisdiknas disebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab. Jadi, ada nilai-nilai kehidupan yang berdimensi horizontal dan vertikal
yang terkandung di dalam tujuan pendidikan tersebut.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa landasan aksiologis ilmu pendidikan adalah konsep nilai yang diyakini
yang dijadikan landasan atau dasar dalam teori dan praktik pendidikan.
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Sumber:
Rukiyati dan Andriani Purwastuti, L. 2015. Mengenal
Filsafat Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta : Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar