Karakteristik Inovasi Pendidikan
Cepat lambat penerimaan inovasi oleh masyarakat luas dipengaruhi oleh
karakteristik inovasi itu sendiri. Misalnya penyebarluasan penggunaan
kalkulator dan “blue jean”, dalam
waktu 1 sampai 5 tahun sudah merata keseluruh Amerika Serikat, sedangkan
penggunaan tali pengaman bagi pengendara mobil baru tersebar merata setelah
memakan waktu beberapa puluh tahun. Everret M. Rogers (1993:14-16) mengemukakan
karakteristik inovasi yang dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya penerimaan
inovasi, sebagai berikut :
1.
Keuntungan
relatif, yaitu sejauh mana inovasi
dianggap menguntungkan bagi penerimanya. Tingkat keuntungan atau kemanfaatan
suatu inovasi dapat diukur berdasarkan nilai ekonominya, atau mungkin dari
faktor status sosial ( gengsi ), kesenangan, kepuasan, atau karena mempunyai
komponen yang sangat penting. Makin menguntungkan bagi penerima makin cepat
tersebarnya inovasi.
2.
Kompatibel
(compatibility) ialah tingkat kesesuaian
inovasi dengan nilai (values), pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima.
Inovasi yang tidak sesuai dengan nilai atau norma yang diyakini oleh penerima
tidak akan diterima secepat inovasi yang sesuai dengan norma yang ada. Misalnya
penyebarluasan penggunaan alat tersebut, maka tentu saja penyebar inovasi akan
terhambat.
3.
Kompleksitas
(complexity) ialah tingkat kesukaran
untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima. Suatu inovasi yang mudah
dimengerti dan mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan
inovasi yang sukar dimengerti atau sukar digunakan oleh penerima akan lambat
proses penyebarannya. Misalnya masyarakat pedesaan yang tidak mengetahui
tentang teori penyebaran bibit penyakit melalui kuman, diberitahu oleh penyuluh
kesehatan agar membiasakan memasak air yang akan diminum, karena air yang tidak
dimasak jika diminum dapat menyebabkan sakit perut. Tentu saja ajakan itu sukar
diterima. Makin mudah dimengerti suatu inovasi akan makin cepat diterima oleh
masyarakat.
4.
Trialabilitas
(trialibility) ialah dapat dicoba atau
tidaknya suatu inovasi oleh penerima. Suatu inovasi yang dicoba akan cepat
diterima oleh masyarakat daripada inovasi yang tidak dapat dicoba lebih dulu.
Misalnya penyebarluasan penggunaan bibit unggul padi gogo akan cepat diterima
oleh masyarakat jika masyarakat dapat mencoba dulu menanam dan dapat melihat
hasilnya.
5.
Dapat
diamati (observability) ialah
mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi. Suatu inovasi yang hasilnya mudah
diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat, dan sebaliknya inovasi yang
sukar diamati hasilnya, akan lama diterima oleh masyarakat. Misalnya
penyebarlusan bibit unggul padi, karena petani dapat dengan mudah melihat hasil
padi yang menggunakan bibit unggul tersebut, maka mudah untuk memutuskan mau
menggunakan bibit unggul yang diperkenalkan. Tetapi mengajak petani yang buta
huruf untuk mau belajar membaca dan menulis tidak dapat segera dibuktikan
karena para petani sukar untuk melihat hasil yang nyata menguntungkan setelah
orang tidak buta huruf lagi.
Zatman, Duncan, dan Holbek mengemukakan bahwa cepat lambatnya penerimaan
inovasi dipengaruhi oleh atributnya sendiri. Suatu inovasi dapat merupakan
kombinasi dari berbagai macam atribut (Zaltman,1973:32-50). Untuk memperjelas
kaitan antara inovasi dengan cepat lambatnya proses penerimaan (adopsi), maka
kita lihat secara singkat atribut inovasi yang dikemukakan Zaltman, sebagai
berikut :
a.
Pembiayaan
(cost), cepat lambatnya
penerimaan penerimaan inovasi dipengaruhi oleh pembiayaan, baik pembiayaan pada
awal (penggunaan) maupun pembiayaan untuk pembinaan selanjutnya. Walaupun
diketahui pula bahwa biasanya tingginya pembiayaan ada kaitannya dengan
kualitas inovasi itu sendiri. Misalnya penggunaan modul di sekolah dasar.
Ditinjau dari pengembangan pribadi anak, kemandirian dalam usaha (belajar)
mempunyai nilai positif, tetapi karena pembiayaan mahal maka akhirnya tidak
dapat disebarluaskan.
b.
Balik modal
(returns to investment), atribut
ini hanya ada dalam inovasi dibidang perusahaan atau industry. Artinya suatu
inovasi akan dapat dilaksanakan kalau hasilnya dapat dilihat sesuai dengan
modal yang telah dikeluarkan (perusahaan tidak merugi). Untuk bidang pendidikan
atribut ini sukar dipertimbangkan karena hasil pendidikan tidak dapat diketahui
dengan nyata dalam waktu relatif singkat.
c.
Efisiensi, inovasi akan cepat diterima jika ternyata pelaksanaan dapat menghemat
waktu dan juga terhindar dari berbagai masalah atau hambatan.
d.
Resiko dari
ketidakpastian, inovasi akan cepat
diterima jika mengandung resiko yang sekecil-kecinya bagi penerima inovasi.
e.
Mudah
dikomunikasikan, inovasi akan
cepatditerima bila isinya mudah dikomunikasikan dan mudah diterima klien.
f.
Kompatibilitas, cepat lambatnya penerimaan inovasi tergantung dari kesesuaiannya
dengan nilai-nilai (value) warga masyarakat.
g.
Kompleksitas, inovasi yang dapat mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar
dengan cepat.
h.
Status
ilmiah, suatu inovasi yang mudah
dimengerti dan mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan
inovasi yang sukar dimengerti atau sukar digunakan oleh penerima akan lambat
proses penyebarannya.
i.
Kadar
keaslian, warga masyarakat dapat cepat
menerima inovasi apabila dirasakan itu hal yang baru bagi mereka.
j.
Dapat
dilihat kemanfaatannya, suatu
inovasi yang hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat,
dan sebaliknya inovasi yang sukar diamati hasilnya, akan lama diterima oleh
masyarakat.
k.
Dapat
dilihat dari batas sebelumnya, suatu
inovasi akan makin cepat diterima oleh masyarakat apabila dapat dilihat batas
sebelumnya.
l.
Keterlibatan
sasaran perubahan, inovasi
dapat mudah diterima apabila warga masyarakat diikutsertakan dalam setiap
proses yang dijalani.
m.
Hubungan
interpersonal, maka jika
hubungan interpersonal baik, dapat mempengaruhi temannya untuk menerima
inovasi. Dengan hubungan yang baik maka orang yang menentang akan menjadi bersikap
lunak, orang simpati akan menjadi tertarik dan orang yang tertarik akan
menerima inovasi.
n.
Kepentingan
umum atau pribadi (publicness versus privateness). Inovasi yang bermanfaat untuk kepentingan umum akan lebih cepat
diterima daripada inovasi yang ditujukan pada kepentingan sekelompok orang
saja.
o.
Penyuluh
inovasi (gatekeepers). untuk
melancarkan hubungan dalam usaha mengenalkan suatu inovasi kepada organisasi
sampai organisasi mau menerima inovasi, diperlukan sejumlah orang yang diangkat
menjadi penyuluh inovasi. Misalnya untuk pelaksanaan program KB, maka
diperlukan orang-orang yang bertugas mendatangi warga masyarakat untuk
menjelaskan perlunya melaksanakan program KB. Tersedianya penyuluh inovasi akan
mempengaruhi kecepatan penerimaan inovasi.
Suatu inovasi
yang hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat. Adapun
beberapa kemampuan bidang yang dapat diamati, diantaranya : manajemen
pendidikan, metodologi pengajaran, media pembelajaran, sumber belajar,
pelatihan guru, implementasi kurikulum,dll.
Dari kelima
karakteristik tersebut didapat peta konsep sebagai berikut :
1.
Keunggulan reatif
· manfaat
·
menguntungkan pengguna
· ekonomis
· kepuasan
pengguna
2. Kompleksitas
· kerumitan
· tingkat
kesulitan
3.
Kompatibilitas
· kesesuaian
dengan nilai
· kesesuaian
dengan pengalaman
· kesesuaian
dengan kebutuhan
4.
Trialabilitas
· dapat
diuji coba
· bergerak dan fakta
5.
Observability
· dapat
diamati
· terlihat
· dapat
dirasakan
Tanggapan
& Argumen :
Cepat atau
lambatnya suatu inovasi dapat diterima akan sangat tergantung pada
karakteristik inovasi itu sendiri dan juga dipengaruhi oleh atribut-atribut
inovasi itu sendiri. Oleh karena iru seorang agen pembaharuan atau innovator
harus senan tiasa memmperhatikan karakteristik dan atribut inovasinya agar
dapat dengan cepat diterima sasaran inovasi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar