Pengertian Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan
adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah
pendidikan. Jadi inovasi pendidikan ialah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau
diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang
atau
sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi atau diskaveri, yang digunakan untuk mencapai
tujuan pendidikan atau untuk memecahkan
masalah
pendidikan.
Pendidikan adalah suatu
sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang
berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau
lembaga pendidikan yang lain, maupun sistem
dalam
arti yang luas misalnya sistem pendidikan nasional.
Mattew B. Miller menjelaskan pengertian inovasi
pendidikan sebagai berikut: ”To give more concreteness the universe called
”educational innovations” some samples are described
billow. They are organized according to the aspect of a social system which they appear to be most
clearly associated. In most cases social system involved
should be taken to be that of a school or cell although some innovations take place within the context of
many larger systems.”
Berikut ini
contoh-contoh inovasi pendidikan dalam setiap komponen pendidikan atau komponen sistem
sosial sesuai dengan yang dikemukakan oleh B. Miles,
dengan perubahan isi disesuaikan dengan perkembangan pendidikan dewasa ini.
1.
Pembinaan personalia.
Pendidikan yang merupakan bagian dari sistem sosial tentu menentukan personal (orang)
sebagai komponen sistem. Inovasi yang
sesuai
dengan komponen personel misalnya: peningkatan mutu guru, sistem kenaikan pangkat, aturan tata
tertib siswa, dan sebagainya.
2.
Banyaknya personal dan wilayah
kerja. Sistem sosial tentu menjelaskan tentang berapa jumlah personalia
yang terikat dalam sistem serta dimana
wilayah
kerjanya. Inovasi pendidikan yang relevan dengan aspek ini misalnya: berapa ratio guru siswa
pada satu sekolah dalam sistem PAMONG
pernah
diperkenalkan ini dengan ratio 1 : 200 artinya satu guru dengan 200 siswa). Sekolah Dasar di Amerika
satu guru dengan 27 siswa, perubahan
besar
wilayah kepenilikan, dan sebagainya.
3.
Fasilitas fisik.
Sistem sosial termasuk juga sistem pendidikan mendayagunakan
berbagai sarana dan hasil teknologi untuk mencapai tujuan. Inovasi pendidikan yang sesuai
dengan komponen ini misalnya: perubahan
bentuk
tempat duduk (satu anak satu kursi dan satu meja), perubahan pengaturan dinding ruangan (dinding
batas antar ruang dibuat yang mudah
dibuka,
sehingga pada diperlukan dua ruangan dapat disatukan), perlengkapan perabot laboratorium bahasa,
penggunaan CCTV (TVCT- Televisi Stasiun
Terbatas),
dan sebagainya.
4.
Penggunaan waktu.
Suatu sistem pendidikan tentu memiliki perencanaan penggunaan waktu. Inovasi yang
relevan dengan komponen ini misalnya:
pengaturan
waktu belajar (semester, catur wulan, pembuatan jadwal pelajaran yang dapat memberi kesempatan
mahasiswa untuk memilih waktu sesuai
dengan
keperluannya, dan sebagainya.
5.
Perumusan tujuan.
Sistem pendidikan tentu memiliki rumusan tujuan yang jelas. Inovasi yang relevan dengan
komponen ini, misalnya: perubahan tujuan
tiap
jenis sekolah (rumusan tujuan TK, SD disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan tantangan kehidupan),
perubahan rumusan tujuan pendidikan
nasional
dan sebagainya.
6.
Prosedur.
Sistem pendidikan tentu mempunyai prosedur untuk mencapai tujuan. Inovasi pendidikan yang
relevan dengan komponen ini misalnya:
penggunaan
kurikulum baru, cara membuat persiapan mengajar, pengajaran individual, pengajaran kelompok,
dan sebagainya.
7.
Peran yang diperlukan.
Dalam sistem sosial termasuk sistem pendidikan diperlukan
kejelasan peran yang diperlukan untuk melancarkan jalannya pencapaian tujuan inovasi yang
relevan dengan komponen ini, misalnya:
peran
guru sebagai pemakai media (maka diperlukan keterampilan menggunakan berbagai macam media),
peran guru sebagai pengelola kegiatan
kelompok,
guru sebagai anggota team teaching, dan sebagainya.
8.
Wawasan dan perasaan.
Dalam interaksi sosial biasanya berkembang suatu wawasan
dan perasaan tertentu yang akan menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. Kesamaan wawasan dan
perasaan dalam melaksanakan tugas untuk
mencapai
tujuan pendidikan yang sudah ditentukan akan mempercepat tercapainnya tujuan. Inovasi yang
relevan dengan bidang ini misalnya:
wawasan
pendidikan seumur hidup, wawasan pendekatan keterampilan proses, perasaan cinta pada
pekerjaan guru, kesediaan berkorban, kesabaran sangat
diperlukan untuk menunjang pelaksanaan kurikulum SD yang disempurnakan, dan sebagainya.
9.
Bentuk hubungan antar bagian
(mekanisme kerja). Dalam sistem pendidikan perlu ada kejelasan hubungan antara
bagian atau mekanisme kerja antara
bagian
dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan. Inovasi yang relevan dengan komponen ini
misalnya: diadakan perubahan pembagian tugas
antara
seksi di kantor departemen pendidikan dan mekanisme kerja antar seksi, di perguruan tinggi diadakan
perubahan hubungan kerja antara jurusan,
fakultas,
dan biro registrasi tentang pengadministrasian nilai mahasiswa, dan sebagainya.
10.
Hubungan dengan sistem yang lain.
Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan
dalam
beberapa hal harus berhubungan atau bekerja sama dengan sistem yang lain. Inovasi yang relevan dengan
bidang ini misalnya: dalam pelaksanaan
usaha
kesehatan sekolah bekerjasama atau berhubungan dengan Departemen Kesehatan, data pelaksanaan KKN
harus kerjasama dengan Pemerintah
Daerah
setempat, dan sebagainya.
11.
Strategi.
Yang dimaksud dengan strategi dalam hal ini ialah tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan untuk
mencapai tujuan inovasi pendidikan.
Adapun
macam dan pola strategi yang digunakan sangat sukar untuk diklasifikasikan, tetapi secara
kronologis biasanya menggunakan pola urutan
sebagai
berikut:
a)
Desain.
Ditemukannya suatu inovasi dengan perencanaan penyebarannya berdasarkan suatu penelitian dan
obeservasi atau hasil penilaian terhadap
pelaksanaan
sistem pendidikan yang sudah ada.
b)
Kesadaran dan perhatian.
Suatu potensi yang sangat menunjang
berC.
Pengertian Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan
adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah
pendidikan. Jadi inovasi pendidikan ialah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau
diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang
atau
sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi atau diskaveri, yang digunakan untuk mencapai
tujuan pendidikan atau untuk memecahkan
masalah
pendidikan.
Pendidikan adalah suatu
sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang
berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau
lembaga pendidikan yang lain, maupun sistem
dalam
arti yang luas misalnya sistem pendidikan nasional.
Mattew B. Miller menjelaskan pengertian inovasi
pendidikan sebagai berikut: ”To give more concreteness the universe called
”educational innovations” some samples are described
billow. They are organized according to the aspect of a social system which they appear to be most
clearly associated. In most cases social system involved
should be taken to be that of a school or cell although some innovations take place within the context of
many larger systems.”
Berikut ini
contoh-contoh inovasi pendidikan dalam setiap komponen pendidikan atau komponen sistem
sosial sesuai dengan yang dikemukakan oleh B. Miles,
dengan perubahan isi disesuaikan dengan perkembangan pendidikan dewasa ini.
1.
Pembinaan personalia.
Pendidikan yang merupakan bagian dari sistem sosial tentu menentukan personal (orang)
sebagai komponen sistem. Inovasi yang
sesuai
dengan komponen personel misalnya: peningkatan mutu guru, sistem kenaikan pangkat, aturan tata
tertib siswa, dan sebagainya.
2.
Banyaknya personal dan wilayah
kerja. Sistem sosial tentu menjelaskan tentang berapa jumlah personalia
yang terikat dalam sistem serta dimana
wilayah
kerjanya. Inovasi pendidikan yang relevan dengan aspek ini misalnya: berapa ratio guru siswa
pada satu sekolah dalam sistem PAMONG
pernah
diperkenalkan ini dengan ratio 1 : 200 artinya satu guru dengan 200 siswa). Sekolah Dasar di Amerika
satu guru dengan 27 siswa, perubahan
besar
wilayah kepenilikan, dan sebagainya.
3.
Fasilitas fisik.
Sistem sosial termasuk juga sistem pendidikan mendayagunakan
berbagai sarana dan hasil teknologi untuk mencapai tujuan. Inovasi pendidikan yang sesuai
dengan komponen ini misalnya: perubahan
bentuk
tempat duduk (satu anak satu kursi dan satu meja), perubahan pengaturan dinding ruangan (dinding
batas antar ruang dibuat yang mudah
dibuka,
sehingga pada diperlukan dua ruangan dapat disatukan), perlengkapan perabot laboratorium bahasa,
penggunaan CCTV (TVCT- Televisi Stasiun
Terbatas),
dan sebagainya.
4.
Penggunaan waktu.
Suatu sistem pendidikan tentu memiliki perencanaan penggunaan waktu. Inovasi yang
relevan dengan komponen ini misalnya:
pengaturan
waktu belajar (semester, catur wulan, pembuatan jadwal pelajaran yang dapat memberi kesempatan
mahasiswa untuk memilih waktu sesuai
dengan
keperluannya, dan sebagainya.
5.
Perumusan tujuan.
Sistem pendidikan tentu memiliki rumusan tujuan yang jelas. Inovasi yang relevan dengan
komponen ini, misalnya: perubahan tujuan
tiap
jenis sekolah (rumusan tujuan TK, SD disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan tantangan kehidupan),
perubahan rumusan tujuan pendidikan
nasional
dan sebagainya.
6.
Prosedur.
Sistem pendidikan tentu mempunyai prosedur untuk mencapai tujuan. Inovasi pendidikan yang
relevan dengan komponen ini misalnya:
penggunaan
kurikulum baru, cara membuat persiapan mengajar, pengajaran individual, pengajaran kelompok,
dan sebagainya.
7.
Peran yang diperlukan.
Dalam sistem sosial termasuk sistem pendidikan diperlukan
kejelasan peran yang diperlukan untuk melancarkan jalannya pencapaian tujuan inovasi yang
relevan dengan komponen ini, misalnya:
peran
guru sebagai pemakai media (maka diperlukan keterampilan menggunakan berbagai macam media),
peran guru sebagai pengelola kegiatan
kelompok,
guru sebagai anggota team teaching, dan sebagainya.
8.
Wawasan dan perasaan.
Dalam interaksi sosial biasanya berkembang suatu wawasan
dan perasaan tertentu yang akan menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. Kesamaan wawasan dan
perasaan dalam melaksanakan tugas untuk
mencapai
tujuan pendidikan yang sudah ditentukan akan mempercepat tercapainnya tujuan. Inovasi yang
relevan dengan bidang ini misalnya:
wawasan
pendidikan seumur hidup, wawasan pendekatan keterampilan proses, perasaan cinta pada
pekerjaan guru, kesediaan berkorban, kesabaran sangat
diperlukan untuk menunjang pelaksanaan kurikulum SD yang disempurnakan, dan sebagainya.
9.
Bentuk hubungan antar bagian
(mekanisme kerja). Dalam sistem pendidikan perlu ada kejelasan hubungan antara
bagian atau mekanisme kerja antara
bagian
dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan. Inovasi yang relevan dengan komponen ini
misalnya: diadakan perubahan pembagian tugas
antara
seksi di kantor departemen pendidikan dan mekanisme kerja antar seksi, di perguruan tinggi diadakan
perubahan hubungan kerja antara jurusan,
fakultas,
dan biro registrasi tentang pengadministrasian nilai mahasiswa, dan sebagainya.
10.
Hubungan dengan sistem yang lain.
Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan
dalam
beberapa hal harus berhubungan atau bekerja sama dengan sistem yang lain. Inovasi yang relevan dengan
bidang ini misalnya: dalam pelaksanaan
usaha
kesehatan sekolah bekerjasama atau berhubungan dengan Departemen Kesehatan, data pelaksanaan KKN
harus kerjasama dengan Pemerintah
Daerah
setempat, dan sebagainya.
11.
Strategi.
Yang dimaksud dengan strategi dalam hal ini ialah tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan untuk
mencapai tujuan inovasi pendidikan.
Adapun
macam dan pola strategi yang digunakan sangat sukar untuk diklasifikasikan, tetapi secara
kronologis biasanya menggunakan pola urutan
sebagai
berikut:
a)
Desain.
Ditemukannya suatu inovasi dengan perencanaan penyebarannya berdasarkan suatu penelitian dan
obeservasi atau hasil penilaian terhadap
pelaksanaan
sistem pendidikan yang sudah ada.
b)
Kesadaran dan perhatian.
Suatu potensi yang sangat menunjang
berhasilnya
inovasi ialah adanya kesadaran dan perhatian sasaran inovasi (baik individu maupun kelompok)
akan perlunya inovasi. Berdasarkan
kesadaran
itu mereka akan berusaha mencari informasi tentang inovasi.
c)
Evaluasi.
Para sasaran inovasi mengadakan penilaian terhadap inovasi tentang kemampuannya untuk mencapai
tujuan, tentang kemungkinan dapat
terlaksananya sesuai dengan kondisi situasi, pembiayaannya dan sebagainya.
d)
Percobaan.
Para sasaran inovasi mencoba menerapkan inovasi untuk membuktikan apakah memang benar
inovasi yang dinilai baik itu dapat
diterapkan
seperti yang diharapkan. Jika ternyata berhasil maka inovasi akan diterima dan terlaksana dengan
sempurna sesuai strategi inovasi yang
telah
direncanakan.hasilnya
inovasi ialah adanya kesadaran dan perhatian sasaran inovasi (baik individu maupun kelompok)
akan perlunya inovasi. Berdasarkan
kesadaran
itu mereka akan berusaha mencari informasi tentang inovasi.
c)
Evaluasi.
Para sasaran inovasi mengadakan penilaian terhadap inovasi tentang kemampuannya untuk mencapai
tujuan, tentang kemungkinan dapat
terlaksananya sesuai dengan kondisi situasi, pembiayaannya dan sebagainya.
d)
Percobaan.
Para sasaran inovasi mencoba menerapkan inovasi untuk membuktikan apakah memang benar
inovasi yang dinilai baik itu dapat
diterapkan
seperti yang diharapkan. Jika ternyata berhasil maka inovasi akan diterima dan terlaksana dengan
sempurna sesuai strategi inovasi yang
telah
direncanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar