Pengertian Inovasi dan Modernisasi
Pada waktu membicarakan
inovasi sering orang mengajukan pertanyaan tentang modernisasi, karena antara
keduanya tampak persamaan yaitu keduaduanya merupakan perubahan sosial. Agar
dapat mengetahui apa perbedaan dan juga kaitan antara inovasi dan modernisasi,
perlu dipahami apa inovasi dan apa modernisasi, baru kemudian dicari kaitan
antara keduanya. Inovasi telah dibicarakan maka sekarang dibicarakan
modernisasi.
Istilah (term) “modern” mempunyai berbagai macam arti dan juga
mengandung berbagai macam tambahan arti (connotations). Istilah modern
ini digunakan tidak hanya untuk orang-orang tetapi juga untuk bangsa, sistem
politik, ekonomi lembaga seperti rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi,
perumahan, pakaian, serta bebagai macam kebiasaan. Pada umumnya kata modern
digunakan untuk menunjukkan terjadinya perubahan ke arah yang lebih baik, lebih
maju dalam arti lebih menyenangkan, lebih meningkatkan kesejahteraan hidup.
Dengan cara baru (modern) sesuatu akan lebih efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan. Misalnya dalam perkembangan transportasi, karena kuda lebih modern
daripada gerobak yang ditarik orang, tetapi mobil lebih modern daripada kereta
kuda, pesawat lebih modern daripada mobil. Jadi “modern” dari satu segi dapat
diartikan sesuatu yang baru dalam arti lebih maju atau lebih baik daripada yang
sudah ada. Baik dalam arti lebih memberikan kesejahteraan atau kesenangan bagi
kehidupan.
Eissentadt menjelaskan
bahwa menurut sejarahnya modernisasi adalah proses perubahan sistem sosial,
ekonomi, dan politik, yang telah berkembang di Eropa Barat dan Amerika Utara
dari abad ke 17 sampai abad ke 19, dan kemudian telah berkembang pula di berbagai
Negara di Eropa. Dalam abad ke 19 dan 20 berkembang pula ke Amerika Selatan,
Asia, dan Afrika. Proses perkembangan atau perubahan itu berlangsung secara
bertahap, dan tidak semua masyarakat berkembang dalam tahap urutan yang sama.
Jadi modernisasi pada dasarnya merupakan proses perkembangan, secara kebetulan
Eropa Barat dan Amerika Utara telah berkembang lebih dahulu, dan sekarang
bangsa dari dunia ketiga sedang berjuang untuk menyamakan diri mencapai status
kehidupan modern.
Dengan kata lain
modernisasi adalah bekerja sama dengan dunia dengan maksud agar dapat
meningkatkan hal-hal yang esensial dalam kehidupan, walaupun mungkin juga
terjadi kekacauan atau perpecahan. (M. Francais Abraham, 1980:4). Agar lebih
jelas dan lebih luas wawasan serta pemahaman kita tentang pengertian, batasan
atau definisi modernisasi, perhatikan beberapa definisi atau pengertian
modernisasi yang dikemukakan para ahli berikut ini.
1. Moore.
What is involved in modernization is a “total transformation of a
traditional or pre-modern society into the types of technology and associated
social organization that characterize the “advanced” economically prosperous,
and relatively politically stableations of the western world. But what exactly
does (or should) modernization mean?. Unquestionably, the people of the third
world nations tend to know very well that people in industrialized societies
have a higher standard of living, and they tend to want better services (such
as education, and medical care) and more material wealth. Unquestionably, too,
the masses and the leaders in these countries want political and economic
equality with the other nations of the world. (Donald P Ely, 1982, Seminar
on Educational Change)
2. Everett
Rogers. Modernization in the process by which individuals change from a
traditional way of life to a more complex, technologically advanced, and
rapidly changing style of life. (Francis Abraham, 1980:5).
3. Black.
Modernization is the process by which historically evolved institutions are
adapted to the rapidly change functions that reflect the unprecedented increase
in man’s knowledge, permitting control over his environment, that accompanied
the scientific revolution (Francis Abraham, 1980:5).
4. Lerner.
Modernization is simply “ a secular trend unilateral direction from traditional
to participant life ways”. (Francis Abraham, 1980:5)
5. Marion
Levy, takes “the measure of modernization the rational inanimate to animate
source of power. The higher that ratio, higher is the degree of modernization”.
(Francis Abraham, 1980:5)
6. And
Chodak identifies three types of modernization, named (1) Industrial
modernization which arises out of the necessity, (2) Acculturative
modernization which is the creation of semi-developmental, buffer culture,
which result from the super-position of the foreign culture on the traditional
culture; (3) Induced modernization which consists of organized effort aimed at
infrastructure building and planned socio-economy development. (Francis
Abraham, 1980:5)
7. Inkeles,
described modernity in terms of a number of psychological variables that
constitute a kind of mentality characteristic the typical modern man (Francis
Abraham, 1980:5)
Dari beberapa definisi
atau pendapat tentang modernisasi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut,
dapat disimpulkan bahwa semuanya sependapat modernisasi adalah proses
perubahan sosial dari masyarakat tradisional (yang belum modern) ke
masyarakat yang lebih maju (masyarakat industri yang sudah modern). Di
antara tanda-tanda masyarakat yang sudah maju (modern) ialah bidang
ekonomi telah makmur, bidang politik sudah stabil, terpenuhi pelayanan
kebutuhan pendidikan dan kesehatan. Perbedaan rumusan definisi
modernisasi antara para ahli tersebut hanya perbedaan penekanan. Ada
yang menekankan pada perubahan sosial secara menyeluruh, seperti yang
dikemukakan More, Black, and Chodak, mereka ini mengartikan modernisasi
sebagai proses perubahan kehidupan masyarakat. Sedangkan Rogers, Lerner,
dan Inkeles menekankan pada perubahan pribadi (individu), artinya
perubahan individu dari gaya atau pola hidup tradisional ke gaya atau
pola hidup modern. Perubahan sikap, sifat atau gaya hidup individu terjadi
sebagai akibat terjadinya perubahan kehidupan masyarakat yakni dari masyarakat
tradisional ke masyarakat yang sudah maju (industri).
Inkeles mengemukakan
secara detail tentang ciri-ciri manusia modern, berdasarkan penelitiannya pada
masyarakat yang industrinya sudah maju. Antara lain ia mengemukakan bahwa ada
12 aspek yang menjadi tanda (karakteristik) manusia modern yaitu:
a)
Bersikap terbuka trehadap pengalaman
baru,
artinya jika menghadapi tawaran atau ajakan hal-hal yang baru yang lebih
menguntungkan untuk kehidupannya akan selalu mau memikirkan dan kemudian mau
menerimanya, tidak menutup diri terhadap perubahan.
b)
Selalu siap menghadapi perubahan
sosial, artinya siap untuk menerima perubahan-perubahan
yang terjadi dalam masyarakat, misalnya partisipasi dalam bidang politik,
peningkatan kesempatan kerja bagi wanita, perpindahan penduduk, pergaulan atau
hubungan orang tua dengan pemuda dan sebagainya. Manusia modern siap untuk
memahami perubahan yang terjadi di sekitarnya.
c)
Berpandangan yang luas,
artinya pendapat-pendapatnya tidak hanya berdasarkan apa yang ada pada dirinya,
tetapi mau menerima pendapat yang datang dari luar dirinya serta dapat memahami
adanya perbedaan pandangan dengan orang lain. Ia dapat memahami sikap orang
lain yang berbeda dengan dirinya.
d)
Mempunyai dorongan ingin tahu yang
kuat.
Manusia modern akan selalu berusaha memperoleh informasi tentang apa yang
terjadi di lingkungannya dan juga informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan
kehidupannya.
e)
Manusia modern lebih berorientasi
pada masa sekarang dan masa yang akan datang daripada masa yang lampau.
Manusia modern tidak hanya akan mengenang kejayaan atau kegagalan masa lalu,
tetapi lebih aktif untuk berfikir bagaimana masa sekarang dan yang datang.
f)
Manusia modern berorientasi dan
juga percaya pada perencanaan baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Kehidupan manusia moden selalu direncanakan sebelumnya melalui perencanaan
jangka pendek maupun jangka panjang.
g)
Manusia modern lebih percaya pada
hasil perhitungan manusia dan pemikiran manusia daripada takdir atau pembawaan.
Ia percaya bahwa manusia dapat mengontrol kejadian di sekitarnya.
h)
Manusia modern menghargai
ketrampilan teknik dan juga menggunakannya sebagai dasar pemberian imbalan.
i)
Wawasan pendidikan dan pekerjaan.
Manusia modern memiliki wawasan yang lebih maju tentang pendidikan dan
pekerjaan. Pendidikan di sekolah formal lebih ditekankan untuk menguasai
ketrampilan membaca, menulis dan berhitung daripada untuk melaksanakan
pendidikan agama atau moral, karena ilmu
pengetahuan dan teknologi yang akan dapat dipakai untuk memecahkan masalah kehidupan. Demikian pula manusia
modern akan memiliki pekerjaan yang
dapat memberi keuntungan walaupun mungkin melanggar sangsi kepercayaan tradisional.
j)
Manusia modern menyadari dan
menghargai kemuliaan orang lain terutama orang yang
lemah seperti wanita, anak-anak, dan bawahannya.
k)
Memahami perlunya produksi.
Manusia modern dalam mengambil keputusan akan mempertimbangkan juga sejauh mana
dampak terhadap hasil produksi dari suatu industri (ia sebagai pegawai
perusahaan ikut menyadari akan
kepentingan perusahaan).
Berdasarkan uraian
tersebut kini tiba saatnya untuk membicarakan kaitan antara inovasi dan
modernisasi. Inovasi dan modernisasi keduanya merupakan perubahan sosial,
perbedaannya hanya pada penekanan ciri dari perubahan itu. Inovasi menekankan
pada ciri adanya sesuatu yang diamati sebagai sesuatu yang baru bagi individu
atau masyarakat sedangkan modernisasi menekankan pada adanya proses perubahan
dari tradisional ke modern, atau dari yang belum maju ke yang sudah maju. Jadi
dapat disimpulkan bahwa diterimanya suatu inovasi sebagai tanda adanya
modernisasi. Misalnya untuk meningkatkan kesejahteraan perlu diadakan
transmigrasi. Transmigrasi merupakan hal yang baru bagi masyarakat, maka
transmigrasi adalah suatu inovasi. Masyarakat yang sudah mau menerima ide
transmigrasi dan mau melaksanakan transmigrasi berarti sudah memenuhi ciri
masyarakat modern yang siap menghadapi perubahan dan meninggalkan pola pikir
tradisi yang bersemboyan (bahasa Jawa) ”mangan ora mangan yen kumi” artinya
meskipun tidak makan asal tetap berkumpul dengan sesama saudara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar