1. Berpikir
Logika berasal dari logos, artinya pikiran atau dengan kata
lain yang mempelajari pikiran dalam bentuk bahasa. Secara etimologis, logika
adalah ilmu yang mempelajari pikiran dalam bentu bahasa.
Berpikir adalah proses
atau kegiatan jiwa untuk mencapai pengetahuan. Berpikir merupakan serangkaian
kegiatan dari budi rohani seseorang yang menciptakan pengertian, melakukan
penalaran, dan mengolah ingatan berdasarkan pengalaman terdahulu sebagai
tanggapan terhadap keadaan sekeliling. Berpikir dapat membuahkan beberapa
hasil-hasil pemikiran baik atau rumusan solusi dari suatu permasalahan.
2. Konsep berpikir ilmiah
Definisi berpikir ilmiah yang
diperoleh dari berbagai sumber dan diuraiakan sebagai berikut.
a. Berpikir ilmiah adalah berpikir yang
logis dan empiris. Logis: masuk akal, empiris: dibahas secara mendalam
berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan (Hillway 1956).
b. Berpikir ilmiah adalah menggunakan
akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan, mengembangkan secara ilmu
pengetahuan (berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan atau menggunakan
prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran.
c. Menurut Salam (1997: 139), pengertian
berpikir ilmiah adalah: 1) proses atau aktivitas manusia untuk
menemukan/mendapatkan ilmu; dan 2) proses berpikir untuk sampai pada suatu
kesimpulan yang berupa pengetahuan.
d. Berpikir ilmiah adalah kegiatan
[akal] yang menggabungkan induksi dan deduksi (Jujun S. Suriasumantri, Filsafat
Ilmu: Sebuah Pengantar Populer (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan).
e. Berpikir ilmiah yaitu berpikir dalam
hubungan yang luas dengan pengertian lebih kompleks disertai
pembuktian-pembuktian (Menurut Kartono 1996 dalam Khodijah 2006: 118).
f. Berpikir ilmiah merupakan proses
berpikir/pengembangan pikiran yang tersusun secara sistematis yang berdasarkan
pengetahuan-pengetahuan ilmiah yang sudah ada (Eman Sulaeman).
g. Logika alamiah adalah kinerja akal
budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh
keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subjektif. Kemampuan
logika alamiah manusia ada sejak lahir (wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas).
h. Berpikir ilmiah adalah menggunakan
akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan, mengembangkan, dan sebagainya
secara ilmu pengetahuan (berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan. Selain
itu juga menggunakan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan, dan
penjelasan kebenaran.
i. Berpikir ilmiah adalah pola penalaran
berdasarkan sasaran tertentu secara teratur dan cermat (Jujun S. Suria Sumantri
1984).
j. Berpikir ilmiah adalah metode
berpikir yang didasarkan pada logika deduktif dan induktif (Mumuh mulyana
Mubarak, SE).
444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444
Sumber:
Suaedi.
2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor:
PT Penerbit IPB Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar