Nama : Robbiathul Adawiyah
NIM : 2227150073
Dosen Pengampu : Dr. M. Hosnan, Dipl.Ed., M. Pd.
UTS MATA KULIAH BIMBINGAN
PESERTA DIDIK
1. Urutkan dan jelaskan ciri-ciri dan masalah perkembangan anak usia sekolah
dasar!
A. Ciri-ciri perkembangan anak usia 7 tahun
1)
Fisik:
· Pandangan terbatas
· Berkerja dengan kepala diatas meja
· Mengenggam pensil (diujung)
· Dapat menulis dengan rapi
· Kadang-kadang tegang
· Suka ruang yang telah ditentukan
· Sering merasa terluka, bisa nyata atau pura-pura
2)
Sosial:
· Suka menyendiri, tertutup.
· Membutuhkan penguatan terus menerus (aman &
teratur)
· Kadang murung, sedih, merajuk, malu.
· Merasa tidak banyak orang yang menyukainya (berubah)
· Percaya pada guru untuk membantunya
· Sensitif pada perasaan orang lain. Kadang suka mengadu
· Tidak suka melakukan kesalahan
· Kuat perasaan suka dan tidak suka
· Menjaga kerapian meja dan lingkungan
3)
Bahasa
· Pendengar yg baik
· Pembicara yg tepat
· Suka dialog/percakapan berpasangan
· Perkembangan kosa kata cepat
· Tertarik cari arti/maksud kata
· Suka sampaikan catatan kecil
· Berminat dengan bermacam-macam simbol
4)
Kognisi
· Suka mengulang pelajaran
· Butuh akhir kegiatan yang jelas (lengkapi dengan
tugas)
· Suka berkerja secara bertahap (sedikit demi sedikit)
· Suka berkerja sendiri
· Suka dibacakan
· Suka menghapus (ingin sempurna)
· Ingin menemukan bagaimana suatu benda berkerja
B. Ciri-ciri perkembangan anak usia 8 tahun
1)
Fisik
· Bergerak cepat, berkerja dengan tergesa-gesa
· Penuh dengan energi
· Perlu pelepasan energi secara fisik (kegiatan di luar
ruangan)
· Kadang sedikit aneh
· Rentang kosentrasi terbatas
· Memiliki pandagan dekat dan jauh sama kuat
2)
Sosial
· Persifat sangat baik, penuh dengan humor
· Suka berkerjasama
· Sering “menggigit lebih dari yang bisa dikunyah” salah
dalam memperkirakan kemampuan mereka.
· Resisten (bertahan); membuat alasan dengan cepat
ketika membuat kesalahan
· Lebih suka kegiatan yang sama dengan teman sejenis
· Bermasalah dengan atauran dan batasan-batasan
· Kelompok pertemanan lebih banyak dari usia 7
3)
Bahasa
· Bicara aktif
· Mendengarkan tapi penuh dengan gagasan sehingga tidak
dapat selalu ingat apa yang telah dikatakannya
· Melebih-lebihkan dalam bicara
· Suka dalam menjelaskan gagasan
· Perluasan kosa kata yang sangat cepat
4)
Kognisi
· Suka kegiatan kelompok
· Suka menghasilkan sesuatu
· Sering berkerja dengan keras/kuat
· Mulai mahir dalam ketrampilan dasar
· Mulai merasakan kemampuan ketrampilannya.
· Bertambah bagus dalam melakukan operasi kongkrit.
C. Ciri-ciri perkembangan anak usia 9 tahun
1)
Fisik
· Meningkat dalam koordinasi geraknya
· Tertantang melakukan kegiatan fisik sekuatnya
(memaksa)
· Sering terluka
· Banyak mengeluh pada tubuhnya
· Menunjukan kegelisahan dengan mengigit kuku, gigit
bibir, memilin-milin rambut
2)
Sosial
· Sangat tinggi dalam kompetitif
· Self aware
· Tidak sabar
· Sering merasa khawatir, cemas
· Membuka jarak dengan orang lain
· Sering mengeluh; masalah persamaan
· Melihat orang dewasa secara tidak konsisten &
sebagai kontrol
· Kritis
· Sering marah dan berubah-ubah emosinya
· individualistik
3)
Bahasa
· Menggunakan kata-kata bersifat deskrpsi
· Senang bermain dalam kata dan bahasa serta informasi
· Bahasa seperti bayi kadang muncul kembali
· Menggunakan kata-kata yang melebih-lebikan
· Saat banyak menggunakan kata-kata negatif seperti: aku
benci itu, aku tidak bisa, bosan, iya ya
· Senang bercanda yang sifatnya jorok
· Mencampuradukan bahasa ketika bicara
4)
Kognisi
· Senang menghasilkan sesuatu dan mengoreksi diri
sendiri
· Mulai mengenal dunia yg lebih luas
· Sedikit berimajiasi
· Rasa ingin tahu secara intelektual
· Mampu beradaptasi dengan beberapa kodisi yang dia
hadapi
· Bermasalah dengan kondisi abstrak, angka-angka yang
banyak, periode waktu dan ruang
D. Ciri-ciri perkembangan anak usia 10 tahun
1)
Fisik
· Perkembangan otot besar
· Sangat membutuhkan waktu di luar ruangan dan tantangan
fisik
· Tulisan tangan cenderung tidak rapi (jika dibandingkan
dengan usia 9 th)
· Makanan ringan dan waktu istirahat membantu pertumbuhan
tubuhnya
2)
Bahasa
· Pendengar yang baik
· Banyak membaca
· Ekspresif, suka menjelaskan, aktif berbicara
· Berkerjasama dan bersaing
· Bersahabat, bergembira
3)
Kognisi
· Daya ingat cukup produktif
· Kemampuan pada hal yang abstrak mulai meningkat
· Menyukai aturan dan hal-hal yang masuk akal
· Mengklasifikasi dan mengumpulkan hal-hal yang disukai
, suka menyusun
· Mampu kosentrasi dgn baik, bisa membaca dalam waktu yg
relatif lama
· Menjadi orang yang mampu menyelesaiakan masalah dengan
baik
· Bangga dengan hasil akademiknya
E. Ciri-ciri perkembangan anak usia 11 tahun
1)
Fisik
· Meningkatnya nafsu makan, kegiatan dan bicara
· Munculnya pubertas pada sebagian anak perempuan
· Gerakan yang stabil, kurang waktu istirahat
· Sering kena flu dan kadang infeksi telinga
· Butuh istirahat yang cukup
· Agak kurang menggunakan kekuatan fisik
· Kemampuan motorik halusnya baik
2)
Sosial
· Peka, emosinya tidak stabil
· Berseberangan pendapat
· Senang berada diluar rumah
· Selalu mengikuti kata hati, kasar dan kurang peduli
· Suka berargumentasi
· Kesulitan membuat keputusan
· Memahmai keadaan dirinya
· Emosional
· Mudah masuk/keluar dari kelompoknya
3)
Bahasa
· Senang berbicara ditelpon
· Selalu menuruti kata hati, bicara sebelum dipikirkan
· Bicara kasar
· Suka berargumen, pendebat ulung
· Appresiatif terhadap humor
· Mengadopsi bahasa orang dewasa
4)
Kognisi
· Suka tugas baru dan berpengalaman untuk merefleksikan
atau memperbaiki tugas berikutnya
· Dapat berfikir abstrak
· Mahir memberikan alasan
· Dapat membaangun dan memodifikasi aturan
· Memusatkan perhatian pada pengembangan bakat dan
memandang dunia dari berbagai segi
· Suka berargumentasi
F.
Ciri-ciri perkembangan
anak usia 12 tahun
1)
Fisik
· Energi tinggi
· Butuh banyak istirahat
· Dorongan pertumbuhan, tanda pubertas
· Makan itu sangat dipentingkan (snack pagi di sekolah)
· Pendidikan jasmani sangat dibutuhkan
2)
Sosial
· Mulai tampak kepribadian orang dewasa
· Dapat memberikan alasan yang lebih masuk akal
· Antusias dan tidak malu-malu
· Berinisiatif untuk kegiatannya sendiri
· Empati
· Peduli pada dirinya dan sangat pengertian
· Dapat membuat tujuan yang nyata dalam waktu singkat
· Muncul rasa aman terhadap dirinya
· Teman sebaya lebih pentig dari pada guru
3)
Bahasa
· Muncul kekasaran (sarkasme)
· Memiliki makna ganda, bermain kata-kata, bercanda
sesuai kemampuan mereka
· Asyik ngobrol dengan orang dewasa atau teman sebaya
· Bahasa “gaul”
4)
Kognisi
· Kemampuan memahami hal yang abstrak meningkat
· Muncul kemampuan pada ketrampilan / area tertentu
· Dapat dan akan melihat dua sisi dari sebuah argumen
· Sangat tertarik pada hal-hal baru politik, keadilan
sosial
· Meneiliti dan mempelajari ketrampilan sebelumnnya
dengan meningkatkan disiplin pengorganisasian.
Masalah-masalah perkembangan
anak usia SD
A. Sulit Berkonsentrasi
Anak dengan konsentrasi yang buruk bisa membuanya
kesulitan apabila harus belajar dalam waktu lama dan mengerti mengenai beberapa
materi pembelajaran. Mereka akan cenderung mudah terpengaruh terhadap hal-hal
yang ada disekitarnya sehingga tidak dapat berkonsentrasi secara maksimal.
B. Pemurung
dan Penyendiri
Mereka sangat sulit bergaul dan cenderung merasa malu
dengan keadaan mereka sendiri. Anak-anak seperti ni juga jangan dibiarkan
berlarut kerena jiwa sosial mereka tidak bisa berekmbang jika dibiarkan.
C. Hiperaktif
Hiperaktif ini merupakan sebuah gangguan psikologi
anak yang cukup sering terjadi seorang anak yang berprilaku cenderung aktif bahkan
super aktif di rumah atau dilingkungannya dapat membahayakan teman-temannya
akibat prilaku yang terjadi secara sepontan dan tanpa fikir panjang. Oleh
karena itu, seoranga anak dengan masalah hiperaktif memerlukan penanganan yang
begitu cepat.
D. Masalah bicara
Seorang anak yang mempunyai masalah bicara juga banyak
terjadi. Rata-rata mereka mempunyai masalah mengenai artikulasi dimana
pembicaraan yang mereka lakukan kurang jelas dan sulit diterima oleh lawan
bicara. Salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan untuk memecahkan masalah
ini adalah dengan terapi bicara. Seorang anak akan diajarkan bagaimana cara
berbicara dengan konsep yang pelan, lambat, namun jelas.
2. Jelaskan implikasi
pertumbuhan dan perkembangan serta kematangan peserta didik!
Implikasi pertumbuhan/ perkembangan/ kematangan peserta didik terhadap penyelenggaraan
pendidikan sebagai berikut:
A.
Pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak lahir
berlangsung dalam lingkungan sosial yang meliputi semua manusia yang berada
dalam lingkungan hidup itu.
B. Interaksi manusia dengan
lingkungannya sejak lahir menghendaki penguasaan lingkungan maupun penyesuaian
diri pada lingkungan.
C. Dalam interaksi sosial, manusia sejak lahir
telah menjadi anggota kelompok sosial yang dalam hal ini ialah keluarga
D. Atas dasar keterikatan dan
kewajiban sosial para pendidik terutama orang tua, maka anak senantiasa
berusaha menciptakan lingkungan fisik, lingkungan sosial, serta lingkungan
psikis yang sebaik-baiknya bagi proses pertumbuhan dan perkembangannya.
E. Setelah umur kronologis mencapai
lingkungan tertentu, anak telah mencapai berbagai tingkat kematangan
intelektual, sosial, emosional, serta kemampuan jasmani yang lain.
F.
Kematangan sosial merupakan lkitasan bagi kematangan
intelektual, karena perkembangan kecerdasan berlangsung dalam lingkungan sosial
tersebut.
G. Kematangan emosional meliputi kematangan
sosial dan kematangan intelektual, karena sebagian besar tingkah laku manusia
dikuasai atau ditentukan oleh kondisi perasaannya.
H. Kematangan jasmani merupakan
dasar yang meliputi semua kematangan.
I.
Pendidik yang berkecimpung dalam pengasuhan anak dalam
perkembangan di masa kanak-kanak hendaklah memperhatikan keterkaitan antara
berbagai segi kematangan jasmani dan rohani anak dalam menciptakan lingkungan
belajar yang efektif.
J.
Hasil-hasil belajar yang mendasari hidup bermasyarakat
banyak dicapai oleh anak dalam keluarga terutama semasa masih kanak-kanak,
yaitu sikap dan pola tingkah laku terhadap diri sendiri dan terhadap orang
lain.
K. Iklim emosional yang menjiwai
keluarga itu meliputi: hubungan emosional antara keluarga, kadar kebebasan
menyatakan diri dan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan.
L. Seorang anak dimana anak sekolah
adalah seorang realis yang hendak mengenal kenyataan di sekitarnya menurut
keadaan senyatanya atau objektif apa adanya.
M. Pada umumnya anak masa sekolah
dan masa remaja mengalami pertumbuhan jasmani yang semakin kuat dan sehat.
Sedangkan dalam segi rohani ia mengalami perkembangan pengetahuan dan kemampuan
berpikir yang pesat pula karena ditunjang oleh hasrat belajar yang sehat serta
ingatan yang kuat.
N. Pemahaman guru terhadap minat dan
perhatian peserta didik akan sangat bermanfaat dalam perencanaan
program-program pendidikan maupun pengajaran.
O. Karakteristik umum
pertumbuhan/perkembangan peserta didik ialah diikuti dengan kegelisahan,
pertentangan, keinginan mencoba segala sesuatu, menghayal dan aktivitas
berkelompok.
3.
Sebagai calon guru, jelaskan kompetensi
pedagogik yang harus dimiliki seorang guru!
Kompetensi pedagogik yang harus dimiliki seorang guru
A. Menguasai karakteristik peserta
didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
B. Menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
C. Mengembangkan kurikulum yang
terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
D. Menyelenggarakan pembelajaran
yang mendidik.
E. Memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
F.
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
G. Berkomunikasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan peserta didik.
H. Menyelenggarakan penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar.
I.
Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran.
J.
Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
4. Jelaskan dan urutkan
karakteristik perkembangan konsep dari peserta didik!
Perubahan-perubahan
dalam konsep diri anak
Menurut Santrock (1995),
perubahan-perubahan dalam konsep diri anak selama tahun-tahun sekolah dasar
dapat dilihat sekurang-kurangnya dari tiga karakteristik konsep diri, yaitu (1)
karakteristik internal, (2) karakteristik aspek-aspek sosial, dan (3) karakteristik
perbandingan sosial.
A.
Karakteristik Internal. berbeda dengan anak-anak prasekolah,
anak sekolah dasar lebih memahami dirinya memahami dirinya melalui
karakteristik internal daripada melalui karakteristik eksternal. Dalam hal ini
Mc Devin dan Ormrod (2002) menulis “The human brain is a complex organ
that regulates basic physiological functions e.g., respiration and
heart rate), sensations of pleasure and pain, motor skill and coordination,
emotional, respons and intellectual pursuits”.
B.
Karakteristik
Aspek-aspek Sosial. Selama tahun-tahun sekolah dasar, aspek-aspek sosial dari
pemahaman diri anak-anak juga meningkat. Dalam suatu investigasi, anak-anak
sekolah dasar sering kali menjadikan kelompok-kelompok sosial sebagai acuan
dalam deskripsi diri mereka (Livesly & Bromley, 1983).
C.
Karakteristik
Perbandingan Sosial. Pemahaman diri anak-anak usia sekolah dasar juga mengacu
pada perbandingan sosial (social comparison). Pada tahap ini, anak-anak
cenderung membedakan diri mereka dari orang lain secara komparatif daripada
secara absolut.
5.
Calon guru harus mengenal siswanya, uraikan
tipe peserta didik dalam belajar!
Beberapa
Tipe Belajar Siswa
A. Tipe
Belajar Visual
Bagi
siswa bertipe visual, yang memegang peranan penting adalah mata/penglihatan
(visual). Dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih
banyak / dititikberatkan pada peragaan . metode, ajak mereka ke objek-objek
yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat
peraganya langsung pada siswa atau menggunakannya di papan tulis. Ciri-ciri tipe belajar visual:
1)
Berbicara
agak cepat
2)
Mementingkan
penampilan dalam berpakaian / presentasi.
3)
Tidak
mudah terganggu oleh keributan
4)
Lebih
suka membaca daripada dibacakan
5)
Pembaca
cepat dan tekun
6)
Seringkali
mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata-kata
7)
Lebih
suka melakukan demonstrasi daripada pidato
8)
Lebih
suka musik daripada seni
9)
Mempunyai
masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis dan seringkali
meminta bantuan orang untuk mengulanginya.
10)
Mengingat
dengan Asosiasi Visual
B. Tipe
Belajar Auditif
Siswa
yang bertipe auditif mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat
pendengarannya). Untuk itu, guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga
ke alat pendengarannya. Karena akan sia-sialah guru yang menerangkan kepada
siswa tuli, walaupun guru tersebut menerangkan dengan lantang, jelas dan
intonasi yang tepat. Ciri-ciri
tipe belajar auditif:
1)
Saat
bekerja suka bicara kepada diri sendiri
2)
Penampilan
rapi
3)
Mudah
terganggu oleh keributan
4)
Belajar
dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
5)
Senang
membaca dengan keras dan mendengarkan
6)
Menggerakkan
bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
7)
Biasanya
ia pembicara yang fasih
8)
Lebih
pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya.
9)
Lebih
suka gurauan lisan daripada membaca komik
10)
Mempunyai
masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visual, seperti memotong
bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain
11)
Berbicara
dalam irama yang terpola
12)
Dapat
mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama, dan warna suara.
C. Tipe
Belajar Kinestetik
Siswa
dengan bertipe belajar kinestetik belajarnya melalui gerak dan sentuhan. Ciri tipe belajar kinestetik:
1)
Berbicara
perlahan
2)
Penampilan
rapi
3)
Tidak
terlalu mudah tergagngu dengan situasi keributan
4)
Belajar
melalui memanipulasi dan praktik
5)
Menghafal
dengan cara berjalan dan melihat
6)
Menggunakan
jari sebagai petunjuk ketika membaca
7)
Merasa
kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
8)
Menyukai
buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
9)
Menyukai
permainan yang menyibukkan
10)
Tidak
dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memeng pernah berada di tempat
itu
11)
Menyentuh
barang untuk mendapatkan perhatian mereka
12)
Menggunakan
kata-kata yang mengandung aksi
D. Tipe
Belajar Taktik
Taktik
artinya rabaan atau sentuhan. Siswa seperti ini penyerapan hasil pendidikannya melalui alat peraba, yaitu tangan atau kulit
Contoh : mengatur
ruangan ibadah, menentukan buah-buahan yang rusak (busuk).
E. Tipe
Belajar Olfaktoris
Keberhasilan
siswa yang bertipe olfaktoris tergantung pada alat indra pencium. Siswa
tergantung pada alat indra pencium. Tipe siswa ini akan sangat cepat
menyesuaikan dirinya dengan suasana bau lingkungan.
Siswa tipe ini akan cocok apabila bekerja di laboratorium.
F. Tipe
Belajar Gustativa
Siswa
yang bertipe gustative (kemampuan mencicipi) adalah mereka yang mencirikan
belajarnya lebih mengandalkan kecakapan lidah. Mereka akan lebih cepat memahami
apa yang dipelajarinya melalui indra kecapnya.
G. Tipe
Belajar Kombinatif
Siswa
bertipe kombinatif adalah siswa yang dapat dan mampu mengikuti pelajaran dengan
menggunakan lebih dari satu alat indra. Ia dapat menerima pelajaran dengan mata
dan telinga, sekaligus ketika belajar.
Dikarenakan begitu beragamnya tipe belajar siswa, maka
sebagai pendidik hendaknya mengenali betul anak didiknya. Selain itu, pendidik
pun hendaknya memiliki berbagai metode mengajar agar siswa dapat menerima atau
mengerti apa yang disampaikan oleh gurunya dengan seefektif dan seefisien
mungkin.
6. Jelaskan bagaimana
pandangan Garry terhadap perbedaan individual peserta didik!
Garry 1963 mengategorikan
perbedaan individual ke dalam bidang-bidang berikut:
A.
Perbedaan fisik,
tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan
bertindak.
B.
Perbedaan sosial
termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
C.
Perbedaan kepribadian
termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
D.
Perbedaan inteligensi
dan kemampuan dasar.
E.
Perbedaan kecakapan
atau kepandaian di sekolah.
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar