Ikhwan al-Shafa berarti persudaraan
suci, suatu kelompok rahasia yang memfokuskan perhatiannya pada bidang
intelektual dan spiritual. Menurut Abu Hayyan al-Tauhidi, kelompok ini sudah
terkenal di Basyrah sekitar tahun 373 H./983 M.
Karyanya yang terkenal berjudul
Rasail Ikhwan al-Shafa yang memuat berbagai pemikiran Ibn Sina seperti
metafisikan, sains, etika, pendidikan dan agama. Menurut Seyyed Hossein Nasr,
tujuan Ikhwan al-Shafa menulis Rasail sendiri adalah bersifat pendidikan dan
persoalan-persoalan pendidikan yang meliputi tujuan, metode, dan lain-lain
(S.H. Nasr, 1994). Tujuan pendidikan menurut Ikhwan al-Shafa adalah untuk
mensucikan jiwa dan menanamkan tingkah laku yang benar supaya dapat hidup
bahagia di akhirat. Ilmu yang tidak mengantarkan manusia kepada kebahagiaan
akhirat adalah tidak berguna dan tidak ada gunanya dipelajari.
Segera setelah seorang anak dilahirkan ia dipengaruhi
oleh faktor-faktor sosial selama empat tahun penuh, dan selama itu ia mencapai
suatu tahap intelegensi dan pemahaman tertentu. Setelah empat tahun anak mulai
memperoleh kebiasaan, pengetahuan, doktrin-doktrin, keterampilan, hobi dengan
cara meniru sebagai hasil dari pergaulannya dengan orang-orang yang ada di
sekitarnya. Kecakapan untuk belajar dimiliki oleh jiwa. Pada potensinya setiap
jiwa memiliki keahlian; lalu orang tua dan para tutornya menempurnakan
keahliannya itu dan membantunya sampai anak terampil bertindak. Guru mutlak
penting, khususnya bagi manusia awam pada umumnya. Pada dasarnya, pengeratuan
tidak bersifat spontan; pengetahuan harus diajarkan dandipelajari. Guru
hanyalah pembimbing bagi jiwa supaya jiwa mendapatkan pengetahuan. Biasanya
pngetahuan diberikan oleh para pemimpin (tokoh) agama, imam, dan para imam
mendapatkan pengetahuan dari nabi, dan nabi mendapatkan pengetahuan dari Allah
melalui wahyu. Ikhwan al-Shafa menekankan keintiman antara guru dan murid. Dengan
keintiman, guru dan murid akan mendapatkan manfaat dari ilmunya (M.M.Sharif,
2004).
#####################################################################
Sumber:
Yoyo Hambali, MA. 2011. Filsafat Pendidikan - Studi Perbandingan
antara Filsafat Barat dan Filsafat Islam. BEKASI : UNIVERSITAS ISLAM “45”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar