Sihabuddin Suhrawardi dijuluki
sebagai Sheik al-Isyraq, pendiri mazhab iluminasi. Ia menegaskan pentingnya
pendidikan manusia seutuhnya sebagai tujuan filsafat. Baginya seluruh hidup ini
diorientasikan kea rah pencapaian pengetahuan melalui proses pendidikan dalam
pengertian universal istilah tersebut.
Permulaan prose situ ditandai dengan
kehausan akan pengetahuan; pencarian atau penuntunan dinamakan thalab,
karenanya, orang yang ada dalam tahap pertama proses pendidikan itu dinamakan
thalib. Prose situ berlanjut bersama perkembangan fakultas-fakultas mental atau
perkembangan nalar, saat mana siswa dijuluki thalib al-bahts. Tahap ini diikuti
dengan pendisiplinan emosi dan pemurnian jiwa. Dengan penyempurnaan
fakultasfakultas mental dan nalar serta pemurnian jiwa seseorang dapat mencapai
iluminasi atau pencerapan. Pada tahap ini seorang murid disebut thalib
al-ta’aluh, menjadi seperti Tuhan. Setelah tahap itu dilalui seorang murid
dapat menjadi teoseof (hakim al-ilahi).
Tujuan akhir pendidikan adalah tercapainya iluminasi,
yang pada gilirannya memerlukan adanya kesempurnaan fakultas-fakultas manusia:
mental mapun psikologis, rasional dan jiwanya. Menurut Suhrawardi, malaikat
atau Jibril atau Roh Qudus, adalah guru (mursyid) yang sejati yang menerangi
jiwa dengan pengetahuan sejati berupa cahaya sebagainya dalam hadis:
“Pengetahuan itu adalah cahaya (al-‘ilm nurun) dan pada akhirnya manusia
mendapatkan cahaya Allah di mana Allah adalah Cahaya di atas cahaya (nur ‘ala
nur).
$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$
Tidak ada komentar:
Posting Komentar