FERMENTASI (RESPIRASI ANAEROB)
LAPORAN PENELITIAN
KELOMPOK 8
Nama : Robbiathul Adawiyah
Kelas : 12 IPA 1
Guru Pembimbing : Bapak Supristiyono, M.Pd
Bidang Studi : Biologi
SMAN 1 Kabupaten Tangerang
Balaraja
Jl. Raya Serang Km. 23,5
Tangerang
– Banten
1.
Judul Percobaan
“Fermentasi (Respirasi Anaerob)”
2.
Tujuan Praktikum
Membuktikan adanya gas karbon dioksida (CO2)
dari hasil fermentasi.
3.
Landasan Teori
Respirasi Anaerob adalah proses pembebasan
atau penguraian atau pembong-karan energi
tanpa adanya oksigen. Respirasi anaerob contohnya adalah fermentasi,
yaitu : fermentasi alkohol, fermentasi asam laktan dan fermentasi asam/cuka.
Fermentasi adalah proses produksi energi
dalam sel dalam keadaan tanpa oksigen. Gula adalah bahan yang umum dalam
fermentasi. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi
untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggir dan minuman beralkohol lainnya.
Respirasi anaerob dalam otot mamalia selama
kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektrn eksternal), dapat
dikatagorikan sebagai bentuk fermentasi yang menghasilkan asam laktan sebagai
produk sampingannya. Akumulasi asam inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa
kelelahan pada otot.
Fermentasi tidak secara lengkap menguraikan
glukosa menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan melalui
fermentasi sangat sedikit dibandingkan energi dari hasil glokolisis. Koenzim
yang menyertai (NAD+) yang dihasilkan pada tahap akhir fermentasi juga sedikit.
Faktor-faktor yang mempegaruhi fermentasi,
a)
PH
PH dari media sangat mempengaruhi
pertumbuhan mikroorganisme. Setiap mikroorganisme mempunyai pH minimal,
maksimal, dan optimal untuk pertumbuhannya.
b)
Nutrien
Dalam pertumbuhannya mikroba memerlukan
nutrien. Nutrien yang dibutuhkan digolongkan menjadi dua, yaitu : nutrien makro
dan nutrien mikro. Nutrien makro meliputi unsure C, N, P, K
c)
Temperatur
Mikroorganisme mempunyai temperature
maksimal, optimal dan minimal untuk pertumbuhannya. Temperature selama
fermentasi perlu menda-patkan perhatian, karena disamping temperature mempunyai
efek langsung terhadap pertumbuhan yeast juga mempengaruhi komposisi produk
hasil.
4.
Alat dan bahan
a.
Gelas Erlemeyer beserta
tutupnya, masing-masing 2 buah
b. Pipa
kaca U
c.
Air endapan kapur
(tohor/gamping) 200 ml
d. Air
gula 100 ml (perbandingan gula : air; 1:5)
e. Larutan
PP (Fenoftalen)
f.
Ragi (Fermi pant)
g. Lilin
dan korek api
h. Kain
serbet
5.
Cara Kerja
1) Siapkan
2 buah tabung Erlemeyer dan 2 pipa kaca U. Jika pipa masih dalam keadaan lurus,
bengkokkan kedua sisi membentuk huruf U dengan cara panaskan bagian pipa kaca
yang akan dibengkokkan dengan lilin.
2) Siapkan
2 buah sumbat, lalu buat lubang di masing-masing penyumbat. Dengan ketentuan
sumbat 1 memiliki lubang 1 ditengah, sumbat 2 memiliki 2 lubang dibagian atas.
3) Masukkan
air gula beserta ragi ½ bungkus kedalam tabung Erlemeyer 1 lalu aduk
hingga rata.
4) Tutup tabung Erlemeyer 1 dengan sumbat berlubang
1.
5) Masukkan
air kapur beserta PP (Fenoftalen) 6 tetes ke dalam tabung Erlemeyer 2 lalu aduk hingga rata.
6) Tutup tabung Erlemeyer 2 dengan sumbat berlubang
2.
7) Hubungkan
kedua tabung dengan pipa U di masing-masing lubang pada tabung Erlemeyer.
8) Amati
perubahan yang terjadi pada masing-masing tabung Erlemeyer.
6.
Data Hasil Pengamatan
·
Pada menit ke 1, belum
ada perubahan pada masing-masing tabung.
·
Pada menit ke 5, air
gula dan ragi mulai bermunculan busa-busa halus.
·
Pada menit ke 10, udara
yang dihasilkan dalam tabung 1 mulai mengalir ke pipa kaca menuju tabung 2,
·
Pada menit ke 15, air
kapur yang berubah warna menjadi merah jambu karena di campurkan dengan PP kini
mulai mengeluarkan gelembung udara dari pipa kaca.
·
Pada menit ke 20, air
kapur yang semula berwarna merah jambu kini telah memudar menjadi bening.
7.
Kesimpulan
Fementasi adalah proses peragian atau
penguraian makanan oleh jamur dan bakteri yang berlangsung dalam keadaan
anaerob (tidak memerlukan oksigen) dengan bantuan enzim. Selain itu, fermentasi
juga berarti pembebasan atau penguraian atau pembongkaran senyawa organik oleh
mikroorganisme yang berlangsung dalam suasana anaerob yang menghasilkan energi dan
gas karbon dioksida (CO2) terbukti dari hasil data pengamatan, bahwa
“larutan zat kapur + PP berubah menjadi bening yang pada awalnya berwarna merah
jambu”, karena indikator PP mengindikasi adanya gas karbon dioksida (CO2).
8.
Evaluasi
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar