Sabtu, 19 November 2016

LAPORAN PENELITIAN - FERMENTASI (RESPIRASI ANAEROB)

FERMENTASI (RESPIRASI ANAEROB)

LAPORAN PENELITIAN

KELOMPOK 8

Nama : Robbiathul Adawiyah
Kelas : 12 IPA 1
Guru Pembimbing : Bapak Supristiyono, M.Pd
Bidang Studi : Biologi 


SMAN 1 Kabupaten Tangerang
Balaraja Jl. Raya Serang Km. 23,5
Tangerang – Banten

1.     Judul Percobaan
“Fermentasi (Respirasi Anaerob)”


2.    Tujuan Praktikum
Membuktikan adanya gas karbon dioksida (CO2) dari hasil fermentasi.

3.    Landasan Teori
Respirasi Anaerob adalah proses pembebasan atau penguraian atau pembong-karan energi  tanpa adanya oksigen. Respirasi anaerob contohnya adalah fermentasi, yaitu : fermentasi alkohol, fermentasi asam laktan dan fermentasi asam/cuka.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan tanpa oksigen. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggir dan minuman beralkohol lainnya.
Respirasi anaerob dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektrn eksternal), dapat dikatagorikan sebagai bentuk fermentasi yang menghasilkan asam laktan sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
Fermentasi tidak secara lengkap menguraikan glukosa menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan melalui fermentasi sangat sedikit dibandingkan energi dari hasil glokolisis. Koenzim yang menyertai (NAD+) yang dihasilkan pada tahap akhir fermentasi juga sedikit.
Faktor-faktor yang mempegaruhi fermentasi,
a)    PH
PH dari media sangat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Setiap mikroorganisme mempunyai pH minimal, maksimal, dan optimal untuk pertumbuhannya.
b)   Nutrien
Dalam pertumbuhannya mikroba memerlukan nutrien. Nutrien yang dibutuhkan digolongkan menjadi dua, yaitu : nutrien makro dan nutrien mikro. Nutrien makro meliputi unsure C, N, P, K
c)     Temperatur
Mikroorganisme mempunyai temperature maksimal, optimal dan minimal untuk pertumbuhannya. Temperature selama fermentasi perlu menda-patkan perhatian, karena disamping temperature mempunyai efek langsung terhadap pertumbuhan yeast juga mempengaruhi komposisi produk hasil.

4.    Alat dan bahan
a.   Gelas Erlemeyer beserta tutupnya, masing-masing 2 buah
b.  Pipa kaca U
c.   Air endapan kapur (tohor/gamping) 200 ml
d.  Air gula 100 ml (perbandingan gula : air; 1:5)
e.  Larutan PP (Fenoftalen)
f.   Ragi (Fermi pant)
g.  Lilin dan korek api
h.  Kain serbet

5.    Cara Kerja
1)  Siapkan 2 buah tabung Erlemeyer dan 2 pipa kaca U. Jika pipa masih dalam keadaan lurus, bengkokkan kedua sisi membentuk huruf U dengan cara panaskan bagian pipa kaca yang akan dibengkokkan dengan lilin.
2) Siapkan 2 buah sumbat, lalu buat lubang di masing-masing penyumbat. Dengan ketentuan sumbat 1 memiliki lubang 1 ditengah, sumbat 2 memiliki 2 lubang dibagian atas.
3) Masukkan air gula beserta ragi ½ bungkus kedalam tabung Erlemeyer 1 lalu aduk hingga rata.
4) Tutup tabung Erlemeyer 1 dengan sumbat berlubang 1.
5) Masukkan air kapur beserta PP (Fenoftalen) 6 tetes ke dalam tabung Erlemeyer 2 lalu aduk hingga rata.
6) Tutup tabung Erlemeyer 2 dengan sumbat berlubang 2.
7) Hubungkan kedua tabung dengan pipa U di masing-masing lubang pada tabung Erlemeyer.
8) Amati perubahan yang terjadi pada masing-masing tabung Erlemeyer.

6.    Data Hasil Pengamatan
·      Pada menit ke 1, belum ada perubahan pada masing-masing  tabung.
·      Pada menit ke 5, air gula dan ragi mulai bermunculan busa-busa halus.
·      Pada menit ke 10, udara yang dihasilkan dalam tabung 1 mulai mengalir ke pipa kaca menuju tabung 2,
·      Pada menit ke 15, air kapur yang berubah warna menjadi merah jambu karena di campurkan dengan PP kini mulai mengeluarkan gelembung udara dari pipa kaca.
·      Pada menit ke 20, air kapur yang semula berwarna merah jambu kini telah memudar menjadi bening.

7.    Kesimpulan
Fementasi adalah proses peragian atau penguraian makanan oleh jamur dan bakteri yang berlangsung dalam keadaan anaerob (tidak memerlukan oksigen) dengan bantuan enzim. Selain itu, fermentasi juga berarti pembebasan atau penguraian atau pembongkaran senyawa organik oleh mikroorganisme yang berlangsung dalam suasana anaerob yang menghasilkan energi dan gas karbon dioksida (CO2) terbukti dari hasil data pengamatan, bahwa “larutan zat kapur + PP berubah menjadi bening yang pada awalnya berwarna merah jambu”, karena indikator PP mengindikasi adanya gas karbon dioksida (CO2).

8.    Evaluasi
-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar