Filsafat Ilmu sampai
tahun sembilan puluhan telah berkembang begitu pesat sehingga menjadi suatu
bidang pengetahuan yang amat luas dan begitu mendalam. Lingkupan filsafat ilmu
berkembang begitu pesat sehingga menjadi suatu bidang pengetahuan yang amat
luas dan mendalam. Lingkupan filsafat ilmu sebagaimana telah dibahas oleh para
filsuf dewasa ini dapat dikemukakan secara ringkas seperti di bawah ini.
a. Peter Angeles
Menurut filsuf ini, filsafat ilmu mempunyai empat bidang
konsentrasi utama:
· Telaah mengenai berbagai konsep,
praanggapan, dan metode Ilmu, berikut analisis, perluasan dan penyusunannya
untuk memperoleh pengetahuan yang lebih ajeg dan cermat.
· Telaah dan pembenaran mengenai proses
penalaran dalam ilmu berikut struktur perlambangnya.
· Telaah mengenai kaitan diantara
berbagai ilmu.
· Telaah mengenai akibat-akibat
pengetahuan ilmiah bagi hal-hal yang, hubungan logika dan matematika dengan
realitas, entitas teoritis, sumber dan keabsahan pengetahuan, serta sifat dasar
kemanusiaan. (Peter A. Angeles, Dictionary
of Philosophy, 1981, p. 250)
b. A. Cornelius Benjamin
Filsuf ini membagi pokok soal filsafat ilmu dalam tiga
bidang:
· Telaah mengenai metode ilmu, lambing
ilmiah, dan struktur logis dari sistem perlambang ilmiah. Telaah ini banyak
menyangkut logika dan teori pengetahuan, dan teori umum tentang tanda.
· Penjelasan mengenai konsep dasar, pra-anggapan,
dan pangkal pendirian ilmu, berikut landasan-landasan dasar empiris, rasional,
atau pragmatis yang menjadi tempat tumpuannya. Segi ini dalam banyak hal
berkaitan dengan metafisika, karena mencakup telaah terhadap berbagai keyakinan
mengenai dunia kenyataan, keseberagaman alam, dan rasionalitas dari proses
ilmiah.
· Aneka telaah mengenai saling kait
diantara berbagai ilmu dan implikasinya bagi suatu teori alam semesta seperti
misalnya idealisme, materialisme, monisme dan pluralisme. (A. Cornelius
Benjamin, “Science, philosophy of”,
dalam Dictionary of Philosophy,
Dagobert D. Runes, ed., 1975 Edition,
p.284-285.)
c. Arthur Danto
Filsuf ini menyatakan, “ Lingkupan filsafat ilmu cukup luas
mencakup pada kutub yang satu, yaitu,persoalan-persoalan konsep yang demikian
erat bertalaian dengan ilmu itu sendiri, sehingga pemecahannya dapat seketika
dipandang sebagai suatu sumbangan kepada ilmu daripada kepada filsafat, dan
pada kutub yang lain persoalan-persoalan begitu umum dengan suatu pertalian filsafati
sehingga pemecahannya akan sebanyak merupakan suatu sumbangan kepada metafisika
atau epistimologi seperti kepada filsafat ilmu yang sesungguhnya. Begitu pula,
rentangan masalah-masalah yang diselidiki oleh filsuf-filsuf ilmu dapat
demikian sempit sehingga menyangkut keterangan tentang sesuatu konsep tunggal
yang dianggap penting dalam suatu cabang ilmu tunggal, dan begitu umum sehingga
bersangkutan dengan ciri-ciri struktural yang tetap bagi semua cabang ilmu yang
diperlakukan sebagai suatu himpunan. (Arthur C. Danto, “ Problem of Philosophy Science”, dalam
Paul Edwards, ed., The Encyclopedia of
Philosophy, Volume 6, 1967, p. 296-7.)
d. Edward Madden
Filsuf ini berpendapat bahwa apapun lingkup filsafat umum,
tiga bidang tentu merupakan bahan perbincangannya yaitu: Probabilitas, Induksi,
dan Hipotesis. (Edward H. Madden,” Pierce
and Current Issues in the Philosophy of Science”, dalam Raymond Klibansky,
ed., Contemporary Philosophy: A Suevey,
Volume II, 1968, p. 31.)
e. Ernest Nagel Dari hasil
penyelidikannya filsuf ini menyimpulkan bahwa filsafat ilmu mencakup tiga
bidang luas:
· Pola logis yang ditunjukkan oleh
penjelasan dalam ilmu.
· Pembentukan konsep ilmiah.
· Pembuktian keabsahan kesimpulan
ilmiah. (Ernest nagel, the
Structure of Science: Problems in the Logic of Scientific Explanation,
1974, p. 14.)
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Sumber:
Filsafat Ilmu oleh Wisma Pandia, S.Th., Th.M. Diktat Kuliah
Sekolah Tinggi Theologi Injili Philadelphia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar