Dalam mencari kebenaran ilmiah,
seorang ilmuwan dituntut untuk melakukan sikap ilmiah dalam melakukan tugas
ilmiah. Tugas ilmiah itu antara lain mempelajari, meneruskan, menolak atau
menerima, serta mengubah atau menambah pikiran ilmiah. Notoatmodjo (2003)
menyatakan bahwa sikap adalah sekumpulan respons yang konsisten terhadap objek
sosial.
Istilah sikap dalam bahasa Inggris
disebut “Attitude”, sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa
latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental yang bersifat untuk
melakukan kegiatan. Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang
ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah.
Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud sebagai berikut:
1. Sikap skeptis
Skeptis adalah menyangsikan setiap pernyataan ilmiah yang
belum teruji kebenarannya.
2. Sikap ingin tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
3. Sikap kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi
sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihankekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
4. Sikap terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan
pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada
akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut
tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
5. Sikap objektif
Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa
adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
6. Sikap rela menghargai karya orang lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan
menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang
disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
7. Sikap berani mempertahankan kebenaran
Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil
temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan
teori atau dalil yang ada.
8. Sikap menjangkau ke depan
Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan
hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.
22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222
Sumber:
Suaedi.
2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor:
PT Penerbit IPB Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar