Sebuah ilmu ditemukan dalam rangka
memberikan kemanfaatan bagi manusia. Dengan ilmu diharapkan semua kebutuhan
manusia dapat terpenuhi secara cepat dan lebih mudah. Peradaban manusia akan
sangat bergantung pada sejauh mana ilmu dimanfaatkan.
Beberapa kemajuan yang
dirasakan manusia dengan ditemukannya ilmu pengetahuan antara lain kemudahan
dalam transportasi, komunikasi, pendidikan, pertanian, dan sebagainya.
Ilustrasi ini akan berkaitan dengan ilmu dilihat dalam perspektif aksiologi.
Selanjutnya, sebuah pertanyaan yang harus kita temukan jawabannya erat
kaitannya dengan aksiologi adalah apakah dengan kemajuan ilmu maka semakin maju
pula peradaban manusia?
Untuk lebih mudah dalam memahami
aksiologi ilmu, maka sebaiknya kita perhatikan beberapa definisi tentang
aksiologi terlebih dahulu. Beberapa definisi tentang aksiologi diungkapkan oleh
Amsal Bahtiar (Bahtiar 2004) sebagai berikut:
a. Bedasarkan bahasa Yunani, aksiologi
berasal dari kata ‘axios’ dalam
bahasa Yunani artinya nilai dan logos yang artinya ilmu. Dengan demikian, dapat
diambil kesimpulan bahwa aksiologi adalah ‘ilmu tentang nilai’.
b. Dengan mengutip pada Jujun. S
Suriasumantri, aksiologi berarti teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan
dari pengetahuan yang diperoleh.
c. Mengutip dari Bramei, aksiologi
terbagi dalam 3 bagian penting, antara lain:
1) Tindakan moral yang melahirkan etika
2) Ekspresi keindahan yang melahirkan
estetika
3) Kehidupan sosial politik yang
melahirkan filsafat sosial politik
d. Dalam encyclopedia of philosophy, dijelaskan bahwa aksiologi disamakan
dengan ‘value’ dan valuation. Dalam hal ini nilai dianggap
sebagai nilai memberi nilai dan dinilai. Richard Laningan sebagaimana dikutip
Efendi mengatakan bahwa aksiologi yang merupakan kategori keempat dalam
dilsadar merupakan studi etika dan estetika. Hal ini berarti bahwa aksiologi
berfokus pada kajian terhadap nilai-nilai manusiawi serta bagaimana cara
mengekspresikannya.
e. Adapun Jujun S. Suriasumantri,
aksiologi lebih difokuskan kepada nilai kegunaan ilmu. Ilmu dipandang akan
berpautan dengan moral. Nilai sebuah ilmu akan diwarnai sejauh mana ilmuwan
mempunyai tanggung jawab sosial terhadap ilmu yang dimiliki, apakah akan
dipergunakan untuk suatu kebaikan atau akan digunakannya sebagai sebuah
kejahatan. Oleh karena itu, ilmu akan mengalami kemajuan apabila ilmuwan
mempunyai peradaban (Sumantri 2003).
))))))))))))))))))))))))))))((((((((((((((((((((((((((((
Sumber:
Suaedi.
2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor:
PT Penerbit IPB Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar