Estetika akan dikaitkan dengan seni
karena estetika lahir dari penilaian manusia tentang keindahan. Kattsof
sebagaimana yang dikutip Effendi mengatakan bahwa estetika akan menyangkut
perasaan, dan perasaan ini adalah perasaan indah.
Nilai keindahan tidak
semata-mata pada bentuk atau kualitas objeknya, tetapi juga isi atau makna yang
dikandungnya. Dengan demikian sebuah estetika akan ditemukan dalam sisi
lahirnya maupun batinnya, bukan hanya sepihak. Sebagai ilustrasi bahwa wanita
cantik belum tentu indah, karena cantik disini belum tentu menimbulkan
kesenangan pada perasaan orang lain. Ilustrasi lain, misalnya kita bangun pagi,
matahari memancarkan sinarnya kita merasa sehat dan secara umum kita merasakan
kenikmatan. Meskipun sesungguhnya pagi itu sendiri tidak indah tetapi kita
mengalaminya dengan perasaan nikmat. Dalam hal ini orang cenderung mengalihkan
perasaan tadi menjadi sifat objek itu, artinya memandang keindahan sebagai
sifat objek yang kita serap, padahal sebenarnya tetap merupakan perasaan.
Contoh yang lain dalam hal
komunikasi. Komunikasi juga dapat dilihat dari sisi estetikanya. Warner J
Saverin dan James Tankard Jr dalam bukunya: “Communication Theories, Origins,
Methods, Uses’, mengatakan bahwa komunikasi massa adalah sebagian keterampilan,
sebagai seni, dan sebagai ilmu. Komunikasi massa adalah keterampilan yang
meliputi teknik-teknik tertentu yang secara fundamental dapat dipelajari,
seperti memfokuskan kamera televisi, mengoperasikan perekam pita, dan mencatat
ketika wawancara. Komunikasi massa adalah seni dalam artian tantangan-tantangan
kreatif seperti menulis naskah untuk acara dokumenter televisi, mengembangkan
tata letak yang menyenangkan dan memikat untuk iklan majalah, serta menampilkan
teras berita yang menarik dan mengena untuk kisah berita. Ia adalah ilmu yang
mencakup asas-asas yang dapat diuji dalam membuat karya komunikasi yang dapat
dipergunakan untuk mencapai tujuan khusus yang lebih efektif (Zamroni 2009).
))))))))))))))))))))))))))))((((((((((((((((((((((((((((
Sumber:
Suaedi.
2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor:
PT Penerbit IPB Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar