Instansi :
Lapas anak wanita Tangerang
Hari / Tanggal
: Kamis / 27 Oktober 2016
Narasumber :
Vinety Ika Carda
Jabatan :
staf pengurus administrasi lapas
Observer :
Intan
Nurlela
Riska
Apriani
Robbiathul
Adawiyah
Siti
Fatonah
Hasil Observasi:
Penulis melakukan penelitian kepada anak tuna laras
yang bertempat di lapas anak wanita di Tangerang, peneliti melakukan wawancara
kepada Ibu Vinety selaku pegawai bagian administrasi di lapas tersebut. Ibu
Vinety mengatakan bahwa jumlah peserta yang ada dilapas berjumlah 188 remaja
wanita dan 2 anak wanita. Untuk dilapas ini kasus dari peserta yang ditangani
ada yang masuk ke rehab ini karena kasus pencurian, penggunaan narkoba, korupsi
dan bahkan pembunuhan. Dalam penanganannya disamakan dengan pemberian motivasi,
memberikan tempat konsultasi untuk menguangkapkan masalah-masalah apa yang
dialami peserta. Untuk pendidikan, di lapas peserta diberikan pengetahuan
tentang berbagai pelatihan kemampuan, seperti diberikan pelatihan drama,
pelatihan merajut, pelatihan bahasa asing yakni bahasa Inggris yang nantinya
akan mempermudah dalam persaingan di dunia luar lapas. Pelatihan drama disini
selalu diadakan setiap minggu, dan biasanya akan ditampilkan dihari-hari besar
suatu instansi kelembagaan seperti untuk kemenkuHam. Lalu pelatihan merajut,
peserta diajarkan bagaimana cara merajut. Dimulai dari merajut membuat alas
cangkir ataupun membuat tas.
Lalu dilapas ini juga ada kegiatan rutin yakni kerja
bakti dipagi hari dan juga pengajian. Kerja bakti dipagi hari biasanya dimulai
pukul 7 hingga pukul 9 dengan peserta yang sudah bersiap-siap dari pukul 6.30.
dan seelah itu mereka melakukan bersih-bersih diri dan dilanjutkan kegiatan
makan pagi. Dan sambil menunggu solat zuhur mereka melakukan pengajian bersama.
Pengajian bersama ini dilakukan 2 kali, pagi hari setelah solat subuh dan juga
siang hari setelah solat zuhur. Dan untuk agama Kristen, Hindu, Budha, mereka
juga memiliki waktu kegiatan beribadah sesuai agama masing-masing yang
diajarkannya. Dilapas ini juga ada ujian paket susulan, dari paket A sampai
paket C. Dan dilaksanakan dilapas anak pria. Semua peserta disini mengikuti
rehabilitasi sesuai hukum pidana yang dijatuhkan kepada mereka atas apa saja
yang mereka lakukan, ada yang hanya 6 bulan bahkan 6 tahun.
Kebetulan peneliti melakukan sedikit obrolan dengan
peserta lapas, yakni Lia namanya. Dia sudah dilapas ini hampir tiga bulan, yang
sebelumnya di rutan bambu. Lia berkata bahwa jika dirutan bambu lebih
dibebaskan dibanding di lapas wanita disini. Karena disini setiap hari selalu
ada kegiatan, tetapi saat ikut pelatihan drama Lia lumayan menikmati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar