Rabu, 22 Maret 2017

Media, Prinsip, Pendekatan dan Metode Pembelajaran Anak Tuna Laras

a)   Media pembelajaran
Media pembelajaran merupakan perantara komunikasi antara guru dan murid yang disesuaikan dengan kebutuhan artinya bahwa proses belajar mengajar di SLB, penggunaan media sangat penting sekali terhadap keberhasilan belajar anak berkebutuhan khusus (ABK) .

Alasan mengapa media penting bagi ABK:
·      Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang mengalami gangguan/kerusakan fisik dan psikis sehingga mengganggu aktifitas kehidupannya.
·      Keterbatasan anak berkebutuhan khusus dalam gangguan/kerusakan itu menjadikan mereka memiliki keterbatasan dalam mengakses semua aktifitas baik fisik atau psikis.
·      Dengan demikian pemanfaatan alat bantu/media dalam pembelajaran bisa membantu anak berkebutuhan khusus mengoptimalkan kemampuannya.

Klasifikasi Media Pembelajaran :
·      Media audio : menghasilkan bunyi suara. Mis : kaset, tape recorder, radio.
·      Media visual ; dapat memperlihatkan rupa dan bentuk
o  Dua dimensi: non transparansi gambartransparansi slide, film, lembar tranfaransi,
o  Tiga Dimensi : model benda sebenarnya.

Pengelompokan media oleh Leshin, Pollock & Reigeluth dalam Arsyad, (2006:36):
(1) media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran, kegiatan kelompok, field-trap).
(2) media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan (zvorkbook), alat bantu kerja, dan lembaran lepas);
(3) media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar, transparansi, slide)
(4) media berbasis audio-visual (video, film, program slide-tape, televisi); dan
(5) media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif video, hypertext).

b)   Prinsip, Pendekatan dan Metode
Prinsip terapi permainan bagi anak tunalaras pada umumnya, diperlukan prinsip sebagai berikut :
·       Prinsip kasih sayang, Anak tunalaras mempunyai karakteristik sosial emosional dengan gangguan kepribadian, perlu pendekatan secara psikis dengan kasih sayang dari semua pihak baik keluaga, dekolah ataupun masyarakat.
·       Prinsip individual, Peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, maka untuk anak tunlaras perlu diperlihatkan sikap prilakunya secara individual untuk menentukan program yang akan dirancang agar perilaku yang menyimpang dapat diterapi dengan kegiatan terapi bermain.
·       Prinsip motivasi belajar, Motivasi belajar bagi anak tunalaras bertujuan untuk memupuk daya akan kekuatandari dalam diri anak, agar mereka bergerak dalam melakukan kegiatan-kegiatan dalam melakukan terapi bermain. Untuk membangkitkan notif-motif belajar, dengan cara memberikan materi yang menarik, media yang sesuai, metoda tepat dan cara menyampaikan pelajaran yang komunikatif.
·       Prinsip belajar kelompok, Anak tunalaras yang mengalami gangguan sosial emosional perlu pendekatan dengan cara belajar dalam kelompok untuk mengembangkan rasa kebersamaan, menghargai pendapat orang lain, tenggang rasa, dan bekerja secara gotong royong.

Bila anak tunalaras sulit beradaptasi, diperlukan tindakan modifikasi tingkah laku secara khusus dan terus menerus sampai dia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Pendekatan yang dapat digunakan, adalah sebagai berikut:
·       Pendekatan terapi bermain bagi anak tunalaras
·       Pendekatan psikoanalisis, Pembelajaran dengan pensekatan psikoanalisi, membantu mengungkapkan hal-hal yang mendasari patologi mental dalam usaha untuk meningkatkan fungsi kejiwaan yang tercermin dalam tingkah laku dan prestasi.
·       Pendekatan psikologi pendidikan, anak tunalaras dengan gangguan psikiatrik ada penyimpangan perilaku yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar. Dengan terapi permainan dapat dikembangkan kreatifitas anak.
·       Pendekatan humanistic, Program pendidikan bagi anak tunalaras diarahkan pada peningkatan pengarahan diri. Kegiatan pembelajaran dalam situasi demokrasi, terbuka dan menyenangkan.
·       Pendekatan ekologi, Anak tunalaras dianggap sebagai anak bermasalah, dengan terapi permainan, suatu kegiatan yang bertujuan untuk merubah tingkah laku yang tidak diharapkan.
·       Pendekatan prilaku, Anak tunalaras dengan perilaku yang menyimpang, perilaku yang nampak diananlisi untuk dimodifikasi dengan perilaku yang diharapkan.

Metode terapi permainan bagi anak tunalaras

Metode yang digunakan untuk anak tunalaras adalah metoda yang dapat memotivasi belajar, menarik dan tidak membosankan. Metode yang sesuai dalam proses terapi permainan antara lain, metoda brain stroming ( curah gagasan), netoda diskusi, metoda problem solving, metoda inquiry, metoda kerja kelompok, metoda karya wisata, metoda eksprimen, metoda latihan, metoda penugasan dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar