Tunalaras menurut Wikipedia
adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol
sosial. Individu tunalaras biasanya menunjukan perilaku menyimpang yang
tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di sekitarnya. Tunalaras
dapat disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal yaitu pengaruh
dari lingkungan sekitar.
Menurut T.Sutjihati Somantri, (2007 : 139) “ Anak
tunalaras sering juga disebut anak tunasosial karena tingkah laku anak ini
menunjukkan penentangan terhadap norma-norma sosial masyarakat yang berwujud
seperti mencuri, mengganggu, dan menyakiti orang lain.”
Individu tunalaras
biasanya menunjukan perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di sekitarnya. Tunalaras
dapat disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal yaitu pengaruh
dari lingkungan sekitar. Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan
karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan
pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik.
Pengertian
anak tunalaras atau emotionally handicapped atau behavioral disorder lebih
terarah berdasarkan pengertian dari Eli M Bower (Bandi Delphie, 2006: 17) bahwa
anak dengan hambatan emosional atau kelainan perilaku, apabila menunjukkan
adanya satu atau lebih dari lima komponen berikut ini: tidak mampu belajar
bukan disebabkan karena faktor intelektual, sensori atau kesehatan; tidak mampu
untuk melakukan hubungan baik dengan teman-teman dan guru-guru; bertingkah laku
atau berperasaan tidak pada tempatnya; secara umum mereka selalu dalam keadaan
tidak gembira atau depresi; dan bertendensi ke arah simptom fisik seperti
merasa sakit atau ketakutan yang berkaitan dengan orang atau permasalahan di
sekolah. Anak tunalaras secara umum dikatakan sebagai anak yang mengalami
gangguan emosi dan penyimpangan tingkah laku.
Berdasarkan
beberapa pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa anak tunalaras adalah anak
yang mengalami gangguan emosi dan penyimpangan tingkah laku serta kurang dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik di dalam keluarga, sekolah, maupun
masyarakat. Anak tunalaras juga mempunyai kebiasaan melanggar norma dan nilai kesusilaan
maupun sopan santun yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari, termasuk sopan
santun dalam berbicara maupun bersosialisasi dengan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar