Sabtu, 21 Oktober 2017

Rangkuman BUKU SOFTSKILL

Rangkuman

BUKU SOFTSKILL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran SD Jurusan Pendidikan Guru SD dengan Dosen Pengampu Reksa Adya Pribadi, M.Pd.




Disusun Oleh :
Robbiathul Adawiyah            
(2227150073)
Kelas V/B

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEPENDIDIKAN DAN ILMU KEGURUAN
UNTIRTA
2017

Membangun Kemampuan Komunikasi Untuk Menjalin Hubungan yang Harmonis
1.    Pentingnya Komunikasi yang Efektif
Komunikasi Efektif sangat diperlukan, betapa tidak, dengan keterampilan ini seseorang dapat membangun sebuah hubungan yang harmonis, hangat dan baik kepada setiap orang.
Jika hubungan yang baik telah tercipta, hal inilah yang akan membawa seseorang pada peningkatan dan kesuksesan karirnya. Komunikasi terjalin agar terciptanya pemahaman yang sama antara orang-orang tersebut sehingga dapat bekerja sama dengan baik.
Tujuan dari berkomunikasi adalah untuk membina hubungan baik dengan orang lain. Yang perlu diperhatikan sebelum kita memulai komunikasi dengan orang lain, maka hal yang penting untuk dibangun terlebih dahulu adalah komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal).
Disadari atatu tudak, setiap saat setiap detik kita selalu berkomunikasi dengan diri sendiri. Contohnya adalah aktivitas berpikir. Karena saat berfikir, seolah-olah didalam diri kita sedang “ngobrol” dan mendiskusikan sesuatu dengan “sesuatu” didalam diri kita. Ada proses tanya jawab didalam sana dan melahirkan sebuah kesimpulan.
Membangun komunikawsi efektif dengan diri sendiri adalah memahami apa yang diinginkan atau apa yang tidak diinginkan oleh diri sendiri saat berkomunikasi dengan orang lain dengan efek timbal balik. Seperti saat kita berbicara baik maka orang lain akan berbicara baik dengan kita dan sebagainya. Berikut beberap hal yang dapat membabntu membangun komunikasi yang efektif, diantaranya:
a.    Berfikir baik-baik sebelum menyampaikan pesan. Kita harus mengetaui persis apa yag akan dikatakan dan mengapa kita mengatakannya, sebelum kita mengatakanya kepada orang lain.
b.    Mengetahui tujuan berkomuniakasi yang akan sangat menentuka cara kita menyampaikan informasi. Seperti saat kita membeli atau menjual barang, dengan berkomunikasi bersifat negosiasi.
c.    Memperhatikan lawan bicara anda, dengan siapa kita sedang berbicara dengan memperhatikan gestur bahasa yang kita gunakan sesuai orang yang ingin kita ajak berbicara.
d.   Perhatikan nada suara dan pilihan kata yang diucapkan dengan mengatakan sesuatu dengan nada suara dan pemilihan kata yang memiliki makna saat menyampaikan pesan.
e.    Pelajari latar belakang lawan bicara, mencakup kultur atau budayanya. Dengan memperhatikan logat berbicaranya yang akan memiliki arti berbeda dengan jika didengarkan oler orang yang memiliki kultur budaya lainnya.
f.     Dan jadilah pendengar yang baik.

2.    Sukses Berinteraksi dengan Menjadi Pendengar yang Baik
Ada filososfi “jumlah mulut satu, sedangkan telinga dua” yang memiliki arti kita dianjurkan untuk lebih banyak mendengan daripada berbicara. Dengan banyak mendengarkan, akan ad abanyak informasi atau input yang kita dapatkan, sehingga ketika akan berbicara, kita hanya akan mengatakan sesuatu yang benar atau berbobot. Seni berkomunikasi efektif bukan hanya mengtahui hal yang tepat untuk dikatakan pada saat yang tepat, namun juga untuk tidak mengatakan hal yang salah pada waktu yang mengasikkan. Dengan memberikan jeda artinya memberikan kesempatan kepada kita untuk menentukan kapan waktu yang tepat bagi kita memberikan dorongan dan dukungan, serta memberikan kita berhenti menilai, berhenti bereaksi untuk mengevaluasi.
Kebanyakan orang belum menjadi pendengar yang baik, karena orang lebih suka berbicara ketimbang mendengarkan. Padahal, menjadi pendengar yang baik sebenarnya hampir sama menariknya dengan menjadi pembicara yang baik. Untuk memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari suatu pembicaraan atau situai, kita perlu mendengarkan terlebih dahulu. orang yang merasa perkataannya diperhatikan dan selanjutnya ia akan berbalik memperhatikan kita. Manfaat mendengarkang dalam proses komunikasi terhadap lawan bicara adalah:
a.    Orang lain merasa diperhatikan
b.    Mendorong orang lain untuk berbicara tentang diri mereka
c.    Membangun hubungan yang baik, dsb.

Setelah kita mendapatkan informasi dan memahami informasi tentang seseorang/ sesuatu, maka proses mendengarkan selanjutnya digunakan untuk menganalisa apakah informasi yang diperoleh sudah tepat atau belum. Hal ini dihunakan untuk bertidak dengan tepat. Kebanyakan orang memang suka didengarkan. Dan dengan mendengarkan kita dapat mengurangi bahkan menghilangkan bahwa kitalah yang benar, bahwa kita tidak tertarik mendengar opini orang lain yang berbeda dan hanya tergatung pada cara kita. Mendengarkan adalah rendah hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar