Jenis-jenis pengetahuan
dapat dibedakan menjadi:
1. Dari keilmiahannya
a. Pengetahuan ilmiah, yang memiliki
beberapa ciri pengenal sebagai berikut:
1) berlaku umum,
2) mempunyai kedudukan mandiri,
3) mempunyai dasar pembenaran,
4) sistematik, dan
5) inter subjektif.
b. Pengetahuan nir ilmiah. Dari jenis
pengetahuan yang dibangun dapat dibedakan menjadi:
1) Pengetahuan biasa (ordinary knowledge, common sense knowledge).
Pengetahuan ini bersifat subjektif, artinya amat terikat pd subjek yangmengenal
sehingga memiliki sifat selalu benar sejauh sarana untuk memperolehnya bersifat
normal, tidak ada penyimpangan.
2) Pengetahuan ilmiah, Pengetahuan yang
telah menetapkan objek yang khas atau spesifik dengan menerapkan pendekatan
metodologis yang khas. Kebenarannya bersifat relatif, karena selalu mendapatkan
revisi dan diperkaya oleh hasil penemuan yang paling mutakhir. Dengan kata
lain, kebenarannya selalu mengalami pembaharuan sesuai dengan hasil penelitian
paling akhir dan mendapatkan persetujuan (agreement)
oleh para ilmuwan di bidangnya.
3) Pengetahuan filsafat, Pengetahuan
yang pendekatannya melalui metodologi pemikiranfilsafati. Sifat pengetahuannya
mendasar dan menyeluruh dengan modelpemikiran yang analitis, kritis, dan
spekulatif. Sifat kebenarannya adalahabsolut inter-subjektif. Maksud absolut inter-subjektif
adalah nilaikebenaran yang terkandung pada jenis pengetahuan filsafat
selalumerupakan pendapat yang melekat pada pandangan seorang filsuf
sertamendapat pembenaran dari filsuf kemudian yang menggunakan metodologi
pemikiran yang sama.
4) Pengetahuan agama, Pengetahuan yang
didasarkan pada keyakinan dan ajaran agama tertentu. Sifat dari pengetahuan ini
adalah dogmatis, artinya pernyataan dalam ayat-ayat kitab suci memiliki nilai
kebenaran sesuai dengan keyakinan yang digunakan untuk memahaminya. Kandungan
kebenaran maksud dari ayat dalam kitab suci bersifat absolut, meskipun dalam
implikasi pemaknaannya mungkin berkembang secara dinamik sesuai dengan
perkembangan waktu dan pemahaman orang yang memaknakannya. Karakteristik
pengetahuan dapat dibedakan menjadi:
a) pengetahuan indrawi, yaitu
pengetahuan yang didasarkan atas sense
(indra) atau pengalaman manusia sehari-hari.
b) pengetahuan akal budi, yaitu
pengetahuan yang didasarkan atas kekuatan rasio.
c) pengetahuan intuitif, yaitu
pengetahuan yang memuat pemahaman secara cepat.
d) pengetahuan kepercayaan/pengetahuan
otoritatif, yaitu pengetahuan yang dibangun atas dasar kredibilitas seorang
tokoh atau sekelompok orang yang dianggap profesional dalam bidangnya.
Dengan
memerhatikan definisi dan pengertian epistemologi, maka menjadi jelaslah bahwa
metode ilmu ini adalah menggunakan akal dan rasio, karena untuk menjelaskan
pokok-pokok bahasannya memerlukan analisa akal. Yang dimaksud metode akal di
sini adalah meliputi seluruh analisis rasional dalam koridor ilmu-ilmu hushûlî dan ilmu hudhûrî. Dari dimensi lain, untuk menguraikan sumber kajian
epistemologi dan perubahan yang terjadi di sepanjang sejarah juga menggunakan
metode analisis sejarah.
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Sumber:
Suaedi.
2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor:
PT Penerbit IPB Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar