Kenyataan alam semesta adalah
kenyataan dalam kehidupan manusia. Pengalaman adalah kunci pengertian manusia
atas segala sesuatu, pengalaman manusia tentang penderitaan, kesedihan,
kegembiraan, keindahan dan lain-lain adalah realita hidup manusia sampai ia mati.
Bagi kaum progressif, tidak ada hal
yang absolut. Tidak ada prinsip apriori atau hukum alam yang abstrak. Kenyataan
adalah pengalaman transaksional yang selalu berubah. Dunia selalu berubah,
dinamis. Hukum-hukum ilmiah hanya bersifat probabilitas, tidak absolut.
Dewey (via Akinpelu, 1988:142)
sebagai tokoh utama progresivisme juga dipengaruhi oleh teori evolusi biologis
dari Charles Darwin yang meyakini bahwa manusia adalah makhluk yang berevolusi
secara gradual melalui proses alam, mulai dari sel yang sangat sederhana sampai
kepada struktur yang sangat kompleks sebagaimana yang tampak sekarang ini.
Teori ini juga berasumsi bahwa manusia dengan kecerdasannya akan melanjutkan
evolusi melalui berbagai jalan dan cara agar dapat meningkatkan kemampuan dirinya
untuk bertahan hidup. Dewey meyakini bahwa manusia berevolusi, berkembang tanpa
batas melalui pendidikan.
Dewey (via Akinpelu, 1988:143-144) menolak metafisika,
khususnya metafisika para filsuf idealisme dan realisme. Dewey beranggapan
bahwa suatu hal yang tidak ada gunanya mencari hakikat atau fundamen kenyataan
yang tidak berubah. Walaupun demikian, dengan menolak metafisika sesungguhnya
Dewey juga sudah mempunyai pandangan metafisika sendiri tentang manusia. Dewey
mengatakan bahwa manusia adalah pengalamannya. Manusia adalah organisme yang
memiliki pengalamannya sendiri. Suatu organisme tidak dapat berada tanpa
berinteraksi dengan lingkungannya. Hanya saja, Dewey tidak mau terlibat lebih
jauh dalam diskursus metafisika tentang eksistensi Tuhan dan takdir manusia.
Perhatian Dewey dan kaum progresif lainnya hanyalah tentang dunia ini
sebagaimana dialami oleh manusia. Itulah yang dapat dijangkau oleh ilmu
pengetahuan (sains) untuk kita semua.
*****************************************
Sumber:
Rukiyati dan Andriani
Purwastuti, L. 2015. Mengenal Filsafat Pendidikan.
Universitas Negeri Yogyakarta : Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar